Tulisan “Matikan TV Pada Sabtu, 15 Desember 2007 Sore!” yang ditayangkan
eramuslim sejak Selasa siang (11/12) mendapat atensi yang luar biasa. Belum
menginjak 2X24 jam setelah ditayangkan, artikel ini telah dikunjungi lebih dari
26. 000 orang (bukan jumlah seberapa banyak dilihat, tapi jumlah komputer yang
membukanya), dan angka ini terus bertambah. Belum lagi sejumlah blog pribadi
maupun situs berita yang mengcopy-paste artikel ini. Bahkan Radio Dakta mengaku
kebanjiran sms dari pendengarnya dan melakukan wawancara dengan eramuslim soal
berita tersebut, Kamis pagi (13/12).
Berita tersebut memang cukup mengagetkan. Di tengah terlenanya umat akan
aktivitas pilkada sehingga begitu banyak menguras enersi keumatan yang
sesungguhnya jauh lebih penting, banjir, kemacetan, dan sebagainya, tiba-tiba
mencuat informasi ‘Pemurtadan”, tema lama namun tetap menjadi perhatian. Dan
memang sudah seharusnya begitu.
Mengapa di sini mempergunakan istilah “pemurtadan”, bukan “Kristenisasi”? Karena
kita harus bisa dengan kritis memilahnya. Kristen adalah agama misi, yang salah
satunya berkewajiban menyebarkan keyakinannya kepada manusia lain yang belum
menerima kekristenan. Ini merupakan sesuatu yang sah. Sama seperti Islam yang
juga merupakan agama dakwah, yang berkewajiban menyerukan agama ini ke seluruh
dunia. Sebab itu, Kristenisasi adalah sah. Tapi nanti dulu. Jika orang-orang
Islam yang dijadikan target misi Kristenisasi maka hal ini yang sama sekali
tidak boleh. Karena “Kristenisasi” telah berubah menjadi “Pemurtadan”.
Silakan saudara-saudara kita umat Kristiani menyebarkan agamanya kepada
orang-orang yang belum bertuhan, belum beragama, seperti suku-suku terasing di
pedalaman yang masih menggunakan cawat dan bahkan masih banyak yang sama sekali
tidak berpakaian. Ini sah dan boleh. Tapi jangan sekali-kali dengan segala daya
upaya melakukan hal ini kepada umat Islam, karena hal ini sangat mungkin
mengundang konflik sebab sudah masuk dalam ‘perampokan akidah’. Sayangnya, dalam
banyak buku umat Kristiani disebutkan bahwa terminologi “Suku Terasing” adalah:
Mereka yang belum menerima ketuhanan Yesus Kristus. Sebab itu, banyak yang salah
kaprah menganggap Suku Sunda, Padang, dan sebagainya yang Muslim, sebagai “Suku
Terasing”. Inilah yang sungguh harus diubah secepatnya oleh mereka.
My Hope Indonesia
Film ‘Sebuah Penantian” (aslinya berjudul “My Hope Indonesia”) merupakan bagian
kecil dari rangkaian program pemurtadan di seluruh dunia. Agar kita semua lebih
jernih dalam menilai program ini, maka di sini akan dicopy-paste keterangan
tentang program tersebut dari situs Kristen sendiri, yakni dari “e-MISI’ yang
sumber aslinya diambil dari www. Billygraham.
Org/ourMinistries/international/myHope.
Inilah salinannya:
“My Hope" merupakan kombinasi yang strategis dari program-program televisi
penginjilan dengan energi yang dimiliki ribuan gereja- gereja lokal. The Billy
Graham Evangelistic Association sedang menguji coba proyek ini di Amerika
Tengah, dengan harapan bisa menyebarluaskannya ke seluruh dunia, dari satu
negara ke negara lain, sesuai dengan berkat dari Allah dan persediaan sumber
daya.
Projek "My Hope" bertujuan untuk memenangkan puluhan ribu orang di setiap negara
sehingga mereka bisa mengenal Yesus dan secara aktif meneladani Dia dalam
kehidupan mereka sehari-hari. Hal tersebut dapat tercapai dengan cara
memberitakan Injil ke setiap negara, memfokuskan pada program-program televisi
regional, dan melibatkan gereja-gereja nasional dan organisasi-organisasi
Kristen dalam hal promosi, distribusi, mobilisasi, dan follow-up dari siaran
program- program televisi tersebut.
Projek ini akan dikembangkan ke semua benua di mana setiap benua dibagi menjadi
beberapa wilayah (berdasarkan bahasa/geografis/ budaya, dan sebagainya.). Projek
ini telah dikembangkan di Amerika sejak Juli 2002 dan mulai beranjak menjangkau
wilayah-wilayah di Eropa dan ke seluruh penjuru dunia. Diharapkan akan tersedia
3 - 5 transmisi program televisi di setiap negara. Proyek ini akan berputar --
jika program ini telah dipancarkan ke seluruh negara, maka prosesnya akan
dimulai lagi ke setiap negara dengan tingkat yang lebih tinggi.
Program-program "My Hope", selain disesuaikan dengan budaya setempat, juga
mempunyai muatan Injil yang jelas termasuk alamat kontak untuk mendapatkan
informasi lebih lanjut. Tidak ada iklan yang lewat saat program disiarkan. Radio
juga akan digunakan sebagai media promosi dan follow-up dari program ini.
Gereja-gereja nasional membentuk jaringan pendukung untuk pelaksanaan proyek
ini. Komite Nasional Interdenominasi akan berfokus pada doa, perencanaan,
promosi, konseling, mobilisasi pelatihan, dan follow-up. Mobilisasi pelatihan
ini disediakan bagi ibukota dan kota-kota lain yang menghendaki di setiap
negara.
Program ini didistribusikan melalui jaringan TV nasional, pemancar TV lokal, dan
di manapun tempat melalui jaringan satelit, video, dan sebagainya. Program ini
akan diudarakan dalam jam tayang utama di jaringan- jaringan televisi nasional.
Sebuah kantor sementara didirikan di setiap negara. Kantor ini ditangani secara
terbatas pada saat sebelum, selama, dan sesudah transmisi program melalui
organisasi-organisasi dan individu- individu yang menjadi partner gereja.
Seri kedua dari projek "My Hope" internasional mengambil tempat di Panama selama
minggu Paskah 2003, dan langkah pertama telah dilaksanakan di Paraguay dan
Venezuela. Para pemimpin gereja sangat antusias saat mengetahui bagaimana media
ini bisa memberikan dampaknya bagi seluruh kota. Media televisi (sebuah budaya
populer) yang mudah diakses oleh banyak orang merupakan sarana untuk
memberitakan Injil di wilayah ini.
Anda bisa langsung menjelajahi situsnya untuk mengetahui lebih banyak informasi
tentang pelayanan outreach penginjilan dengan menggunakan media televisi ini.
Pelayanan ini telah menolong ribuan orang untuk mengenal Kristus. Juga, terus
doakan jutaan orang di Paraguay dan Venezuela yang saat ini merindukan
kesempatan untuk bisa mengenal dan menerima Kristus serta pengharapan yang Dia
berikan. (Sumber: Situs Billy Graham Evangelistic Association).
Sebagai tambahan, saat film “My Hope India” diputar tahun 2006, berbagai milis
dan situs Kristen menyebutkan bahwa program ini, “Telah berhasil memenangkan
jutaan orang di India ke pangkuan Yesus Kristus” dengan arti lain: telah
berhasil menjadikan jutaan orang India masuk Kristen. Bagaimana di Indonesia?
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
0 Komentar untuk "Program My Hope dan Permutadan"
Informasi Pilihan Identitas:
Google/Blogger : Khusus yang punya Account Blogger.
Lainnya : Jika tidak punya account blogger namun punya alamat Blog atau Website.
Anonim : Jika tidak ingin mempublikasikan profile anda (tidak disarankan).