Animasi bermula sejak sebelum Masehi. Bibi-bibit animasi sudah tumbuh sejak jaman Mesir kuno, kurang lebih 2000 tahun sebelum Masehi. Pada jaman itu di dinding manusia Mesir Kuno ditemukan koinik strip yang menggambarkan urutan gerak dua orang pria yang sedang bergulat. Kemudian Leonardo da Vinci, pada salah satu lukisannya, menggambarkan suatu seri gambar malaikat Giotto pada saat akan lepas landas.
Masa-masa Awal
Animasi adalah penayangan beberapa gambar dengan cepat sehingga mata akan melihatnya seperti suatu gerakan. Jadi intinya, animasi merupakan tipuan visual. Pada tahun 1826, Joseph Plateau mambuat phenakistoscope. Phenakistoscope adalah kartu yang berbentuk lingkaran dengan celah di pinggirnya. Cara penggunaannyaadalah dengan memegang kartu tersebut didepan cerinin, kemudian kartu diputar. Pada saat kartu diputar, kita mengintip melalui celah di kartu. Karena adanya suatu seri gambar disekeliling kartu, maka kita akan melihat objek yang bergerak.
Kemudian pada tahun 1828, Paul Rogert, mendemonstrasikan suatu alat yang disebut thaumatrope. Alat tersebut terbuat suatu piringan yang ditempelkan pada pasak. Pada satu sisi piringan tersebut bergambar burung, sedangakan pada sisi lain, terdapat gambar sangkar. Kemudian thaumatrope diputar dengan kecepatan yang sudah ditetapkan. Mata manusia akan melihat seolah-olah burung berada dalam sangkar.
Pada tahun 1860, Pierre Desvignes, membuat beberapa seri gambar. Kemudian dimasukan dalam suatu silinder. Kemudian silinder diputar. Para penonton melihat melalui lubang yang terletak di atas drum. Objek yang tampak, menjadi bergerak.
Gertie The Dinosaur
Pada sekitar bulan April tahun 1911, Winsor McCay, seorang kartunis kelahiran Kanada, membuat suatu film animasi sederhana yang berjudul Little Nemo. Film ini menggunakan kurang lebih empat ribu gambar. Little Nemo tidak meiniliki jalan cerita layaknya film. Film ini hanya merupakan eksperimen dari Winsor McCay. Namun, sebagai permulaan, hasil yang dihasilkan sangat menjanjikan.
Setelah sukses dengan Little Nemo, mcCay membuat film keduanya yang berjudul The Story Of A Mosquito. Film ini dibuat selama kurang lebih satu tahun dan dirilis pada bulan Januari 1912. The Story Of A Mosquito sudah mulai memiliki jalan cerita, walaupun masih sangat sederhana. Ceritanya tentang pertemuan seekor nyamuk dengan seorang pria yang sedang mabuk. Film ini menggabungkan animasi dengan dunia asli. Namun, pada masa itu publik masih naif dan agak sulit untuk menerima ide dan McCay bahwa ia mampu “menggerakkan” gambar. Jadi mereka hanya beranggapan bahwa McCay melakukan trik dengan menggunakan kawat dan senar.
Untuk membuktikan bahwa apa yang dihasilkannya “benar-benar” bergerak, McCay membuat animasi dinosaurus. Akhirnya pada tahun 1914, McCay mulai proyeknya. Film itu memiliki judul Gertie The Dinosaur. Film ini adalah film animasi pertama, di mana karakter di dalamnya dikembangkan.
Sebelum Gertie The Dinosaur, di New York, Raoul Barre dan William Nolan membuat suatu animasi untuk promos New York Theater. Lalu ada juga beberapa film animasi seperti War in Turkey (Januari 1913), A Study in Crayon, When He Wants A Dog, He Wants A Dog (Maret 1913), The Dachshund and the Sausage (Juni 1913), Old Doc Yak (Juli 1913) dan Colonel Heeza Liar in Africa (November 1913). Colonel Heeza Liar in Africa ini adalah salah satu seri dan seri-seri Colonel Heeza. Film ini dianggap sebagai pionir dalam film sen animasi. Di Jepang, pada tahun 1913 ini, mulai bereksperimen membuat animasi.
Setelah Gertie The Dinosaur
Pada awal tahun 1914, John R. Bray, pemilik rumah produksi yang menghasilkan serial Colonel Heeza, mematenkan teknik-teknik pembuatan animasi, termasuk bagaimana membuat latar belakang yang praktis, juga teknik-teknik pewarnaan. Ia memperoleh hak paten bulan Juli. Pada akhir tahun 1994 Earl Hurd mematenkan penggunaan plastik transparan untuk menggambar obyek yang bergerak. Plastik ini diletakkan di atas latar belakang. Dengan demikian, latar belakang tidak perlu digambar berulangulang untuk setiap gerakan. Plastik transparan ini kemudian dinamakan cels (celluloid atau seluloid). Pada akhir tahun ini juga, Raoul Barre mengembangkan metode slash untuk animasi. Metode mi memisahkan gambar latar belakang dengan obyek animasi pada masing-masing kertas. Jika ada obyek yang sudah tidak terpakai, maka kertas yang mengandung gambar obyek tersebut akan disingkirkan.
Tahun 1915, Max Fleischer berusaha untuk memperoleh paten atas rotoscope. Rotoscope mampu melakukan transfer dan foto menjadi gambar pada kertas. Dengan demikian, kreasi dan animasi dapat dibuat lebih mudah.
Pada tahun 1917, film-film animasi Jepang mulai bermunculan, antara lain Hanahekonai’s New Sword, Imokawa Muzuko Genkanban no Maki dan Saru Kani Kassen. Pada tahun ini memang banyak sekali film-film animasi yang diproduksi, baik di Amerika Serikat, Eropa, Jepang, dan Australia. Kemudian pada pertengahan tahun 1918, Winsor McCay kembali mengeluarkan film animasinya yang benjudul The Sinking of the Lusitania.
Animasi Modern
Setelah melewati tahun 1920an, hampir tidak ada inovasi baru di dalam pembuatan film animasL Yang ada hanya pengembangan-pengembangan dan metode yang sudah ada. Peristiwa-peristiwa penting yang ada adalah berdirinya produsen-produsen film animasi seperti Walt Disney, Warner Brothers, dan Metro Goldwyn Mayer.
Walt Disney
Pada tahun 1923, Walt dan Roy Disney mendinikan Disney Brothers Cartoon Studio di Hollywood, California. Kemudian pada awal tahun 1924, Disney mengeluarkan film animasi pertamanya yang berjudul Alice’s Day at Sea. Film ini merupakan seri pertama dan serial “Alice in Wonderland”. Kemudian atas usul dan Roy Disney, nama Disney Brothers Cartoon Studio diubah menjadi Walt Disney Studio.
Setelah serial Alice in Wonderland berhenti diproduksi, Disney terus berinovasi dengan menciptakan karakter baru. Maka lahirlah tokoh Oswald the Lucky Rabbit pada tahun 1927. Selama setahun telah dirilis serial Oswald sebanyak 26 seri. Pada saat mengajukan proposal untuk melanjutkan serial Oswald, sang distributor membajak animator Oswald. Disney tidak dapat melanjutkan Oswald.
Setelah kehilangan Oswald, Disney harus membuat karakter baru. Dan diciptakanlah karakter tikus yang sangat terkenal, Mickey Mouse. Pada saat pertama kali dibuat, Disney cukup kesulitan mengenalkan tokoh mi. Baru kemudian pada saat film ketiga Mickey, Steamboat Willie menjadi film animasi dengan suara yang pertama dan sukes. Disney terus memproduksi serial-serial Mickey Mouse. Tidak hanya memproduksi Mickey Mouse, tapi juga menciptakan tokoh lainnya. Disney juga membuat film-film animasi untuk bioskop. Film full animasi pertama Disney adalah Snow White and The Seven Dwarfs.
Warner Brothers
Warner Brothers (WB) mulai memasuki dunia animasi pada tahun 1930. Produksi pertama mereka adalah “Bosko The Talk-Ink Kid”. Kemudian mereka memproduksi serial “Looney Tunes”. Looney Tunes yang pertama adalah Sinking In The Bathtub yang bercerita tentang Bosko dan kekasihnya, Honey. Namun karena tidak mampu menyaingi kepopuleran Mickey dan Minnie, Bosko dan Honey dihentikan.
Selanjutnya WB terus berusaha membuat tokoh-tokoh baru. Namun mereka selalu gagal. Baru pada tahun 1935, keberhasilan menghampin WB dengan diciptakannya tokoh Porky Pig, di mana dihasilkan salam khas dari WB yaitu “That’s All Folks”. Pada tahun 1937an, tokoh Daffy Duck dan Egghead dikenalkan. Daffy Duck disisipkan di salah satu serial Porky yaitu Porky’s Duck Hunt. Daffy digambarkan sebagai bebek yang kurang waras. Egghead adalah tokoh yang dibuat seperti manusia. Egghead mi kemudian sering dikenal dengan nama Elmer Fudd.
Tokoh Bugs Bunny kemudian diciptakan pada tahun 1938. Bugs juga disisipkan pada salah satu serial Porky, yaitu Porky’s Hare Hunt. Seperti halnya Daffy, Bugs acapkali membuat Porky kesal. Pada film A Wild Hare, disebutlah salah satu frase terkenal dan Bugs, “What’s Up, Doc?”. Awal tahun 1940 merupakan masa-masa pengembangan Bugs, Daffy, Porky, dan Elmer serta penentuan arah gaya animasi dan WB.
Metro Goidwyn Mayer
MetroGoldwyn Mayer (MGM) dibentuk pada tahun 1924. Pada awalnya MGM enggan untuk memasuki dunia film animasi. Setelah melihat Disney sukses dengan film-film animasinya, MGM mengekor. Pada tahun 1934, MGM mendirikan Happy Harmonies yang dispesialisasikan untuk membuat film-film animasi.
Untuk produksi mereka yang pertama, Happy Harmonies memutuskan untuk membuat suatu cerita pendek tentang binatang yang lucu dan lugu. Maka dibuatlah film “Poor Little Me” yang bercerita tentang seekor sigung. Film tersebut sangat populer. Karena Itu Happy Harmonies memutuskan untuk terus mengarahkan fokus mereka untuk mengembangkan karakter yang sangat loveable. Dua film mereka berikutnya mengisahkan tentang anak anjing yang lucu dan tikus yang manis. Namun karena keseragaman tema membuat seri baru ini kurang sukses.
Sukses Happy Harmonies mulai tampak pada saat mereka mengeluarkan seri “The Bear That Couldn’t Sleep”, yang memperkenalkan tokoh Barney Bear, seekor beruang yang besar, manis dengan sifat yang sangat unik. Selama dua tahun serial Barney Bear diproduksi. Kesuksesan baru diraih pada saat mereka membuat film animasi dengan judul Peace On Earth yang mengisahkan tentang kehidupan binatang di Bumi setelah manusia punah karena perang. Peace On Earth termasuk salah satu nominasi Academy Award.
Akhirnya pada tahun 1940, MGM memproduksi serial yang sangat sukses yang berjudul Puss Gets In The Boots yang bercerita tentang kehidupan kucing dan tikus. lnilah serial Tom and Jerry. Sukses ini karena serial ini mengandung humor slapstick yang pada masa itu sedang menjadi tren.
Walaupun banyak bermunculan film animasi, tetapi perubahan metode pembuatan film animasi tidak banyak berubah. Perubahan baru dimulai pada saat komputer berkembang. Animasi-animasi dapat dibuat dengan bantuan komputer. Film Star Wars, Jurrassic Park, dan The Abyss menggunakan efek dengan menggunakan komputer. Namun yang paling revolusioner adalah diproduksinya film full animasi komputer (CGI) pertama oleh Disney pada tahun 1995, yaitu Toy Story.
Pada tahun 2000, Jepang memproduksi film “Final Fantasy: The Spirits Within”. Film mi seperti Toy Story, juga menggunakan CGI. Apabila Toy Story menampilkan tokohnya seperti tokoh kartun, maka Final Fantasy mi menampilkan tokohnya serupa dengan manusia.
Dengan terus berkembangnya teknologi komputer, tidak ayal lagi, dunia animasi juga terus berkembang. Bisa jadi para aktor akan kehilangan pekerjaan mereka, karena mereka bisa digantikan oleh tokoh imajiner yang wajahnya bisa dibuat sesuai dengan keinginan penulis film atau sutradara, tidak repot mengatur, tidak akan datang terlambat ke lokasi syuting dan sebagamnya. (Pcplus Edisi 112/IV)
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
0 Komentar untuk "Perkembangan Film Animasi"
Informasi Pilihan Identitas:
Google/Blogger : Khusus yang punya Account Blogger.
Lainnya : Jika tidak punya account blogger namun punya alamat Blog atau Website.
Anonim : Jika tidak ingin mempublikasikan profile anda (tidak disarankan).