Yudhi'm Blog

Blog yang berisi berbagai macam tulisan & tutorial umum. Enjoy the blog here!!!

Banner Iklan1

Banner Iklan1
Sudahkah keluarga Anda terlindungi?

Banner Iklan

Banner Iklan
970x90

Andalusia (711-1492)

Bismillah. Tekad itu dipancangkan Thariq bin Ziyad. Sebanyak 7.000 orang
pasukan yang dipimpinnya -mereka suku Berber dan Arab-telah selamat tiba di
dataran Andalusia atau Spanyol. Mereka telah mengarungi selat yang
memisahkan tanah Maroko di Afrika Utara dengan Eropa itu. Tanpa ragu sedikit
pun Thariq memerintahkan untuk membakar kapal-kapalnya. Pilihannya jelas:
terus maju untuk menang atau mati. Tak ada kata untuk mundur dan pulang.

Peristiwa di tahun 711 Masehi itu mengawali masa-masa Islam di
Spanyol.Pasukan Thariq sebenarnya bukan misi pertama dari kalangan Islam
yang menginjakkan kaki di Spanyol. Sebelumnya, Gubernur Musa Ibnu Nushair
telah mengirimkan pasukan yang dikomandani Tharif bin Malik. Tharif sukses.
Kesuksesan itu mendorong Musa mengirim Thariq. Saat itu, seluruh wilayah
Islam masih menyatu di bawah kepemimpinan Khalifah Al-Walid dari Bani
Umayah.

Thariq mencatat sukses. Ia mengalahkan pasukan Raja Roderick di Bakkah.
Setelah itu ia maju untuk merebut kota-kota seperti Cordova, Granada dan
Toledo yang saat itu menjadi ibukota kerajaan Gothik. Ketika merebut Toledo,
Thariq diperkuat dengan 5.000 orang tentara tambahan yang dikirim Musa.

Thariq sukses. Bukit-bukit di pantai tempat pendaratannya lalu dinamai Jabal
Thariq, yang kemudian dikenal dengan sebutan Gibraltar. Musa bahkan ikut
menyebarang untuk memimpin sendiri pasukannya. Ia merebut wilayah Seville
dan mengalahkan Penguasa Gothic, Theodomir. Musa dan Thariq lalu
bahu-membahu menguasai seluruh wilayah Spanyol selatan itu.

Pada 755 Masehi, Abdurrahman -keturunan Keluarga Umayah yang lolos dari
kejaran penguasa Abbasiyah-tiba di Spanyol. Abdurrahman Ad-Dakhil, demikian
orang-orang menjulukinya. Ia membangun Masjid Cordova, dan menjadi penguasa
tunggal di Andalusia dengan gelar Emir. Keturunannya melanjutkan kekuasaan
itu sampai 912 Masehi. Kalangan Kristen sempat mengobarkan perlawanan "untuk
mencari kematian" (martyrdom). Namun Dinasti Umayah di Andalusia ini mampu
mengatasi tantangan itu.

Abdurrahman Al-Aushat kemudian menjadikan Andalusia sebagai pusat ilmu
terpenting di daratan Eropa. Pada 912, Abdurrahman An-Nasir mendengar kabar
bahwa khalifah Abbasiyah di Baghdad tewas dibunuh. Ia lalu menggunakan gelar
khalifah. Ia mendirikan universitas Cordova dengan perpustakaan berisi
ratusan ribu buku.

Hal demikian dilanjutkan oleh Khalifah Hakam. Pusat-pusat studi dibanjiri
ribuan pelajar, Islam dan Kristen, dari berbagai wilayah. Ladang-ladang
pertanian Spanyol tumbuh dengan subur mengadopsi kebun-kebun dari wilayah
Islam lainnya. Sistem hidraulik untuk pengairan dikenalkan. Andalusia inilah
yang mendorong era pencerahan atau renaissance yang berkembang di Italia.

Kekacauan timbul setelah Hakam wafat dan kendali dipegang Manshur
Billah -seorang ambisius yang menghabisi teman maupun lawan-lawannya.
Kebencian masyarakat, baik Islam maupun Kristen mencuat. Situasi tak
terkendalikan lagi setelah Manshur Billah wafat. Pada 1013, Dewan Menteri
menghapuskan jabatan khalifah. Andalusia terpecah-pecah menjadi sekitar 30
negara kota.

Dua kekuatan dari Maghribi sempat menyatukan kembali seluruh wilayah itu.
Pertama adalah Dinasti Murabithun (1086-1143) yang berpusat di Marakesy,
Maroko. Pasukan Murabithun datang buat membantu kalangan Islam melawan
Kerajaan Castilla. Mereka memutuskan untuk menguasai Andalusia setelah
melihat Islam terpecah-belah. Dinasti Muwahiddun, yang menggantikan
kekuasaan Murabithun di Afrika Utara, kemudin juga melanjutkan kepemimpinan
Islam di Andalusia (1146-1235). Di masa ini, hidup Ibnu Rusyd -seorang
pemikir besar yang banyak menafsirkan naskah Aristoteles.

Pada 1238 Cordova jatuh ke tangan Kristen, lalu Seville pada 1248 dan
akhirnya seluruh Spanyol. Hanya Granada yang bertahan di bawah kekuasaan
Bani Ahmar (1232-1492). Kepemimpinan Islam masih berlangsung sampai Abu
Abdullah -meminta bantuan Raja Ferdinand dan Ratu Isabella-- untuk merebut
kekuasaan dari ayahnya. Abu Abdullah sempat naik tahta setelah ayahnya
terbunuh. Namun Ferdinand dan Isabella kemudian menikah dan menyatukan kedua
kerajaan. Mereka kemudian menggempur kekuatan Abu Abdullah untuk mengakhiri
masa kepemimpinan Islam sama sekali.

Sejak itu, seluruh pemeluk Islam (juga Yahudi), dikejar-kejar untuk dihabisi
sama sekali atau berpindah agama. Kekejian penguasa Kristen terhadap pemeluk
Islam itu dibawa oleh pasukan Spanyol yang beberapa tahun kemudian
menjelajah hingga Filipina. Kesultanan Islam di Manila mereka bumihanguskan,
seluruh kerabat Sultan mereka bantai.

Memasuki Abad 16, Tanah Andalusia -yang selama 8 Abad dalam kekuasaan
Islam-- kemudian bersih sama sekali dari keberadaan Muslim.

Sumber : http://www.pesantren.net
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
1 Komentar untuk "Andalusia (711-1492)"

Khalifah atau pemimoin harus tanggung jawab terhadap apapun yang terjadi karena khalifah adalah pemimpin?

Informasi Pilihan Identitas:
Google/Blogger : Khusus yang punya Account Blogger.
Lainnya : Jika tidak punya account blogger namun punya alamat Blog atau Website.
Anonim : Jika tidak ingin mempublikasikan profile anda (tidak disarankan).

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top