Iklan Sabun Dian Sastro Dipertanyakan

Filmtv,Aksi Dian Sastrowardoyo berkungfu ria dalam sebuah iklan sabun yang belakangan ini sering diputar di tivi-tivi, cukup memikat secara visual. Tapi iklan ini juga mengingatkan orang pada iklan kartu kredit dengan bintang Zhang Zi Yi.

"This soup is not too salty!!!" teriak si bos restoran tempat Zhang Zi Yi makan menanggapi protes tamunya yang cantik itu. Tapi terlambat, aktris Hong Kong yang supnya keasinan itu tetap saja mengamuk memporakporandakan restoran itu. Lampu gantung juga nggak luput dari jurus kungfunya.
Adegan cewek mengamuk ini juga muncul dalam iklan Lux terbaru yang dibintangi Dian Sastro. Dengan mengeluarkan jurus-jurus kungfu, Dian membabat cowok-cowok yang berusaha mendekatinya. Lampu kristal gantung di ruangan itu juga nggak luput dari amukan Dian.

Kedua adegan di atas memang nggak identik, tetapi tetap saja mengundang tanda tanya sebagian orang. Bagaimana mungkin dua iklan dari dua produk yang punya nama besar mempunyai eksekusi yang mirip? Mengingat sekarang isu jiplak-menjiplak tengah santer, apakah Lux juga melakukan penjiplakan terhadap Visa? Atau terinspirasi Visa?

"Konsep iklan kita dengan Visa sama sekali berbeda. Visa memang menonjolkan kungfunya, makanya mereka memakai bintang kungfu Zhang Zi Yi. Sedangkan Lux ingin menunjukkan bahwa perempuan itu punya kekuatan," kata Hernie Raharja, brand manager Unilever, kepada KG hari ini.

"Perempuan itu pada dasarnya suka menaklukkan pria. Dalam iklan ini Dian berimajinasi menaklukkan pria, bahkan dalam arti harafiah. Inilah yang ingin ditonjolkan oleh Lux."

Tapi kenapa harus memakai adegan kungfu? Kenapa eksekusinya harus ikut-ikutan Visa?

"Sebenarnya konsep ini sudah ada di kepala kita sejak lama. Tapi kita kaget juga ketika Visa muncul duluan. 'Wah, Visa udah bikin. Kita harus bikin lebih baik lagi,' begitulah reaksi kita ketika melihat iklan itu. Dan kita putuskan untuk tetap jalan terus. Toh iklan dengan adegan-adegan kungfu seperti itu nggak cuman kita aja yang bikin," jelas Hernie sambil menyebutkan iklan produk lain.

Menurut Hernie, iklan yang dibuat oleh JWT Adforce itu telah melalui tahapan riset. "Ide iklan itu memang ditawarkan oleh JWT," katanya. Sayangnya karena ada kesibukan hingga pekan depan, pihak JWT tidak bisa dikonfirmasi tentang hal ini. Begitupula Dian Sastro maupun manajernya.