Apakah bos anda seorang perfeksionis? Kalau ya, anda pasti sering merasa risih dan jengah. Soalnya bos yang perfeksionis selalu menginginkan hasil kerja anak buahnya sesempurna yang dia inginkan. Tetapi sulitnya, nyaris semua pekerjaan anak buahnya dianggap tidak sempurna. Selalu ada saja kesalahan dan kekurangan di matanya. Nah loh..!
Seperti yang diungkapkan oleh Muriel Solomon dalam buku Getting your way with people on the job, Orang-orang yang perfeksionis, terlebih seorang bos merasa dirinyalah yang paling bisa mengerjakan sesuatu dengan sempurna. Parahnya, bos perfeksionis hampir selalu menggunakan standar pribadi untuk mengukur kesempurnaan pekerjaan anak buahnya. Sehingga nyaris nggak ada pekerjaan anak buah yang dianggapnya sempurna. Nggak heran kalau apapun yang dikerjakan anak buahnya nggak luput dari kritikan pedas.
Saking perfeksionisnya, jika ia mendelegasikan tugas pada anak buah, hampir setiap saat ia akan mengeceknya. Hal ini dikarenakan pada dasarnya, orang yang perfeksionis sulit mempercayai orang lain. Bos yang perfeksionis memang beda-beda tipis dengan seorang detektif yang selalu ingin tahu bagaimana bawahannya mengerjakan tugas. Nggak heran anda yang jadi anak buahnya jadi sering bete! Sehingga setiap mengerjakan tugas anda merasa serba salah. Belum lagi kalau mendengar kritikan pedasnya. Kalau nggak kuat bisa bisa anda minta pensiun jadi anak buahnya.
Tapi jangan putus asa dulu menghadapi si bos yang perfeksionis. Bagaimanapun sulitnya karakter bos, masih ada jalan kok untuk menghadapinya. Pertama-tama yang harus anda lakukan adalah merebut kepercayaannya terhadap anda. Caranya, berusahalah mendapatkan pekerjaan yang biasanya ia kerjakan sendiri. Karena bos yang perfeksionis memang banyak menyimpan pekerjaan untuk dirinya sendiri. Coba anda amati apakah ada tugas-tugasnya yang tertunda akibat kesibukannya. Kemudian ajukan diri anda untuk membantu menyelesaikan tugas itu.
Jika ia mendelegasikan tugas, kerjakan sebaik yang ia inginkan. Kalau biasanya anda menutup telinga rapat-rapat terhadap omelan dan kritikannya, kini anda coba simak dengan seksama. Dari kritikan dan omelannya, anda akan tahu standar seperti apa yang digunakan si bos. Usahakan sebelum ia menanyakan dan mengecek pekerjaan anda, andalah yang harus berinisiatif melaporkan padanya.
Kemudian untuk mengendurkan pengawasannya terhadap anda, tanyakan pada si bos apa yang menjadi sasaran dari setiap tahap pekerjaan. Lalu katakan padanya, bahwa anda akan mengerjakan tugas sesuai dengan tata caranya. Janjikan pada bos kalau anda akan melaporkan setiap kali anda menyelesaikan satu tahap. Selain itu anda nggak perlu takut untuk bertanya jika ada sesuatu yang kurang jelas. Ingat, nggak perlu mengharapkan pujian dari seorang bos perfeksionis. Karena biasanya bos ini memang pelit pujian. Lagipula, anda bekerja bukan untuk mendapatkan pujian kan?
Jika anda bisa mengerjakan tugas sesuai dengan standarnya, pasti deh anda akan berhasil merebut simpatinya. Nah kalau sudah begini, bisa aja lho anda akan jadi anak buahnya yang istimewa. Asal dengan cara yang positif, asyik-asyik aja kan jadi anak buah yang istimewa? Malah anda bisa menularkan cara anda merebut simpatinya pada rekan-rekan yang lain. Sehingga hubungan bos dan anak-anak buahnya nggak akan ada hambatan lagi.
Patut anda catat, yang paling utama untuk menghadapi bos perfeksionis atau karakter bos sulit lainnya adalah kejelian dan kepekaan anda untuk mengamati perilaku dan kebiasaannya. Dengan demikian, anda akan tahu kapan harus bertindak ini dan kapan harus bertindak itu. Ingat, bos yang sulit akan semakin sulit jika menghadapi bawahan yang sulit pula. So, nggak ada salahnya kan anda menjadi bawahan yang suitable tanpa harus sering-sering makan ati.
Regards,
Dony Wijaya
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
2 Komentar untuk "Kiat Hadapi Bos Perfeksionis"
huaaaa! makasi yhaaa!
udah ampir gila nih aku dapet kepanitiaan dengan boss yang super perfeksionis!
mana deadline nya edan-edanan lagi!
thxx a looottt!
hemp,,,
getoh ya...
Informasi Pilihan Identitas:
Google/Blogger : Khusus yang punya Account Blogger.
Lainnya : Jika tidak punya account blogger namun punya alamat Blog atau Website.
Anonim : Jika tidak ingin mempublikasikan profile anda (tidak disarankan).