http://www.eramuslim.com/berita/aspirasi/305/11165310,6414,1,v.html
eramuslim - Salah satu krisis di Indonesia yang berpotensi terjadinya
pergeseran nilai dari para generasi dan masyarakat umumnya, adalah
krisis akhlak dan kebudayaan. Salah satu penyumbang cukup besar dalam
menghantarkan krisis akhlak ini adalah dengan masuknya media internet
ke Indonesia. Hadirnya akses internet merupakan media yang tidak bisa
dihindari, karena telah menjadi suatu peradaban baru dalam dunia
informasi dan komunikasi tingkat global.
Dengan adanya akses internet, maka sangat banyak informasi yang dapat
dan layak diakses oleh masyarakat Indonesia, baik untuk kepentingan
pribadi, pendidikan, bisnis, dan lain-lain. Penulis sungguh sangat
merasakan dengan adanya internet adalah sebuah revolusi dalam dunia
informasi. Untuk mencari informasi sebuah referensi atau produk yang
ternyata sulit didapat sebelumnya, dengan adanya internet dalam
hitungaan menit informasi tersebut dapat diperoleh langsung dihadapan
mata, padahal data tersebut ternyata berasal dari negara lain. Dan dengan memalui internet juga, komunikasi antar negara menjadi
sangat murah, katakan saja dengan teknologi VOIP.
Namun sayang sekali, bersamaan dengan masuknya internet ke negeri
yang dulu dikenal masyarakatnya sopan santun, berpakaian rapih,
berbudaya baik dan berbudi luhur, saling menjaga kehormatan, dan
berakhlak mulia, kini telah berubah drastis akhlak menjadi kotor,
budaya menjadi serba kebarat-baratan dalam hal kebebasan berekspresi
terutama terkait seksualitas.
Tiada lain penyebab utamanya adalah adanya informasi yang dapat
diakses memalui internet berupa bertebarannya situs-situs maksiat,
pornografi. Lagi-lagi, Indonesia adalah termasuk negara yang sangat
lamban dalam menyikapi berbagai kondisi buruk sepert ini. Lihat saja
di negara lain, Cina, Pakistan , misalnya pemerintah terjun langsung
dalam upaya mengamankan masyarakatnya terhadap serangan pengkotoran
akhlak dan moral. Berbagai metode dilakukan, ada yang membatasi
jumlah warnet, ada yang menerapkan pemakaian perangkat lunak untuk
mengawasi akses ke situs-situs kotor dapi menarik tersebut, dan
langkah-langkah nyata lainnya yang diterapkan sesuai kondisi dan
situasi negara bersangkutan.
Di China, pernah dilakukan penutupan ratuan warung internet, lain
lagi di Pakistan komputer untuk warnet tidak boleh tertutup atau
harus terbuka. Tapi efektifkah upaya sejenis itu untuk membatasi
masyarakat akses ke situs-situs porno?
Bagaimana di Indonesia? usaha dan kebijakan apa yang dilakukan
pemerintah untuk membatasi akses internet ke situs porno? Penulis
belum bisa mengatakan dengan pasti, karena hingga saat ini belum
mendengar adanya larangan untuk mengakses informasi maksiat tersebut,
sebagai tanda tidak ada keseriusan pemerintah dalam menyelamatkan
akhlak genearasi dan bangsa Indonesia pada umumnya.
Bahkan ada yang meprediksi, jika akses ke situs-situs maksiat
tersebut di blokir, maka usaha ISP, warnet bisa bangkrut. Jika hal
ini diketahui oleh pengusaha ISP atau warnet, bahwa bisnisnya meraih
untung dari adanya akses ke situs=situs maksiat, maka apa bedanya
dengan bisnis lainnya yang menjalankan maksiat? Apakah rela dan
nyaman mendapatkan untung dari usaha maksiat? Tentunya akal sehat dan
hati nurani tidak akan setuju akan hal tersebut.
Ada juga yang berpendapat, bahwa akses internet adalah menjadi
tanggungjawab pribadi masing-masing, atau filter terhadap situs
maksiat ada pada diri pribadi. Tentunya rambu-rambu ini akan efektif,
manakala masyarakat keseluruhan telah memiliki benteng keimaman yang
tinggi. Walaupun tidak ada yang melihat, namun karena percaya dan
yakin disaksikan oleh Sang Pencipta, maka pengguna internet dimanapun
berada, baik ditempat terbuka mapun tertutup akan menjaga untuk tidak
maksiat dengan internet.
Kekhawatiran akan efek buruk dari kebebasan akses internet dirasakan
paling besar oleh para orang tua, dimana putra putrinya yang masih
duduk di SLTA, SMA, dan perguruan tinggi dapat dengan bebas mengakses
internet ditempat-tempat umum seperti warnet.
Pada tulisan ini tidak perlu dibeberkan efek buru jika manusia dengan
sering dan mudahnya mengakses gambar-gambar dan video pornografy,
pasti masyarakat sudah mengetahui keburukannya.
Senjata apa yang paling efektif untuk mencegah masyarakat mengakses
situs-situs maksiat?
Pertama, Peraturan Pemerintah
Penulis hanya yakin, langkah efektif yang mampu memblokir ke situs
maksiat tersebut adalah harus dilakukan oleh pemerintah dengan
mengeluarkan peraturan agar para pengusaha terutama ISP dan warnet
atau pengusaha layanan internet lainnya memblokir ke situs-situs
porno tersebut. Memang membutuhkan keberanian dan upaya kontrol yang
terus-menerus dari pengusaha ISP tersebut. Keberanian untuk membangun
akses internet bersih, penuh manfaat.
Kedua, Pengawasan Orang Tua pada Putra-Putrinya
Upaya ini harus tetap dan terus-menerus dilakukan. Janganlah
membiarkan dengan bebas putra-putri Anda mengakses internet di
warnet, atau di sekolah tanpa sepengetahuan orang tua. Sebaiknya
selalu diberikan saran dan menanyakan keperluannya mengakses internet
untuk apa. Begitu juga bagi yang memiliki akses di rumah, sebaiknya
diawasi orang tua. Dengan kata lain orang tua harus peduli atas
kegiatan anaknya terutama terkait dengan akses internet.
Ketiga, Kontrol Tokoh Masyarakat Pada Internet
Para guru, dosen, pimpinan perusahaan, pimpinan lembaga, 'ulama,
tokoh masyarakat, melakukan kontrol dengan memberikan nasihat,
ceramah, atau mengeluarkan peraturan agar menggunakan internet untuk
kebutughan akses informasi yang bermanfaat, bukan maksiat.
Seperti halnya acara televisi yang semakin bebas menampilkan acara- acara berbau maksiat, maka upaya yang paling efektif adalah
menghentikan program tersebut oleh stasiun televisi bersangkutan.
Jika semua diserahkan kepada penonton, maka jelas acara yang berbau
maksiat akan memiliki rating tinggi sehubungan jalan menuju neraka
pasti akan banyak temannya, dan pendukungnya, terutama setan.
Catatan terakhir, penulis ingin mengingatkan, bahwa kerusakan akhlak
generasi muda salah satu yang bertanggungjawab adalah para pengusaha
internet, tentunya tanggungjawab dunia akhirat yang harus
dipertanggungjawabkan masing-masing. Penulis yakin, tidak ada satu
agamapun yang membolehkan pengikutnya untuk terbiasa berbuat maksiat.
Oleh karena itu mari kita galakan internet bersih, dan stop akses ke
situs-situs maksiat.
Penulis : J. Triharja Sekjen Asosiasi TI Muslim (MIFTA)
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
0 Komentar untuk "GALAKKAN INTERNET BERSIH, STOP SITUS MAKSIAT!"
Informasi Pilihan Identitas:
Google/Blogger : Khusus yang punya Account Blogger.
Lainnya : Jika tidak punya account blogger namun punya alamat Blog atau Website.
Anonim : Jika tidak ingin mempublikasikan profile anda (tidak disarankan).