Oleh Nuraini Juliastuti
Kata queer berasal dari kata dalam bahasa Jerman quer yang berarti bengkok, miring, atau salah. Awal mulanya kata ini tentu saja tidak dimaksudkan untuk menunjuk konotasi seksual tertentu, sampai pada tahun 1920-an kata ini mulai digunakan untuk menunjuk pada kaum homoseksual yang laki-laki.
Queer, fairy, dan faggot seringkali digunakan secara bergantian. Masing-masing term menunjuk pengertian-pengertian khusus antara kaum gay. Misalnya, pada tahun 1910-an dan tahun 1920-an, kaum laki-laki yang mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari kategori khusus laki-laki, biasanya mereka lantas menyebut dirinya sendiri dengan queer. Seperti yang pernah dinyatakan oleh editor majalah Outweek, "Jika Anda ingin mendeskripsikan komunitas yang berisi kaum gay, lesbian, biseksual, drag queens, transeksual (pasca operasi atau pra operasi), Anda cukup mengatakan: queer". Secara umum, queer menunjuk kepada lawan dari 'mereka yang normal', bukan lawan dari 'mereka yang heteroseksual'.
Karena itu kemudian pemakaian kata queer seringkali dikritik karena tidak termasuk term yang netral. Ia mengandung bias-bias maskulin dan menghapus keberadaan spesifik kaum lesbian.
Pada tahun 1950-an, 'queer' pertama kali digunakann untuk membedakan tipe-tipe tertentu dari homoseksual laki-laki, tapi kemudian digunakan juga untuk menyebut kaum homoseksual perempuan. Kata ini juga berarti term yang merendahkan dan menghina. Salah satu contoh degradasi secara historis term 'queer' adalah seperti yang dilakukan oleh kelompok aktivis Queer Nation. Seperti yang diceritakan oleh Penn, slogan Queer Nation: we're here, we're queer, get used to it' hanya akan memprovokasi orang untuk meresponnya dengan berkata: they never will. Karena slogan itu hanya akan memperkuat anggapan orang bahwa orang-orang gay memang menjalani kehidupan yang benar-benar berbeda dari orang kebanyakan. Padahal sebenarnya, dalam kehidupan sehari-hari, manusia gay sama saja dengan manusia-manusia yang non gay.
Queer yang pernah menjadi term sangat populer di kalangan homoseksual laki-laki, kemudian pelan-pelan mulai digantikan dengan term 'gay'. Proses pergantian term ini sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1930-an dan mulai diintensifkan pada dekade-dekade terakhir ini. Secara umum 'gay' merefleksikan sentimen dari orang-orang yang lebih muda untuk mengkritik orang-orang tua atas penggunaan terus menerus kata queer yang cenderung merendahkan karena lebih menekankan pembedaan dari laki-laki yang 'straight' atau normal dengan mengasosiasikan queer sebagai orang yang mempunyai penyimpangan seksual.
Berbeda dengan queer, 'gay' tampak lebih netral karena ia mencampurkan semua tipe homoseksual laki-laki, menghilangkan perbedaan-perbedaan dan menekankan kesamaan karakter yang ditunjukkan dengan pilihan untuk menempatkan laki-laki sebagai pasangan hidupnya. [http://kunci.or.id/teks/05queer.htm]
0 Komentar untuk "Queer"
Informasi Pilihan Identitas:
Google/Blogger : Khusus yang punya Account Blogger.
Lainnya : Jika tidak punya account blogger namun punya alamat Blog atau Website.
Anonim : Jika tidak ingin mempublikasikan profile anda (tidak disarankan).