ADAB-ADAB SYURO DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN SELURUH DIVISI SERTA STATUS KEANGGOTAAN

1. Adab-adab syuro
a. Mukaddimah
b. Tilawah Qur’an
c. Taujih / Tausyiah
d. Progress Report
e. Khatimah
f. Iqab (misal : keterlambatan)
2. Kewajiban masing-masing divisi
a. Mengumpulkan biodata pengurus internal divisi
b. Membuat notulensi syuro internal divisi
c. Membuat jaringan komunikasi standar. Jarkom ini akan dimanfaatkan untuk transfer informasi, media pengerahan massa
d. Membuat absensi setiap kali syuro
e. Melakukan mutaba’ah yaumiah
f. Melakukan pengawasan kerja anggotanya dan meneliti keadaan anggota yang mengalami kefuturan melalui lembar mutaba’ah yaumiyah
g. Melaporkan segala masalah yang terjadi kepada qiyadah di atasnya baik dalam syuro, forum silaturahim maupun di waktu-waktu senggang
h. Ketua divisi menghadiri syuro kadiv-kadiv 1x tiap bulan
i. Menginformasikan terlebih dahulu kepada BPH apabila akan mengadakan syuro. Karena BPH juga berusaha untuk mengikuti syuro dan mengetahui permasalahan yang terjadi di dalam pengurus internal divisi
j. Membayar iuran infaq anggota pengurus tiap bulan
k. Ketua divisi wajib membuat program rutin untuk silaturahim tempat tinggal kader
3. Status Keanggotaan
a. Tingkat 1 : sebagai pembantu Pengurus Aktif. Tidak tercatat dalam struktur UKM ROHIS di bawah Senat Mahasiswa. tingkat 1 berkewajiban untuk mempelajari kegiatan dakwah di kampus sebagai bekal untuk mengemban dakwah ketika mereka memasuki kepengurusan aktif (tingkat 2 ke atas).
b. Tingkat 2 : Pengurus Aktif. Pengurus aktif adalah pengurus yang tercatat dalam strutur UKM ROHIS di bawah Senat Mahasiswa. Titik berat pada manajemen dan diplomasi kampus.

NB :
• Semua divisi berkomitmen dan bersungguh-sungguh untuk menunaikan kewajibannya, sehingga output dakwah bisa maksimal
• Kewajiban-kewajiban di atas dimaksudkan untuk memudahkan kerja pengurus dan mempersiapkan sedini mungkin laporan pertanggung jawaban di akhir kepengurusan
• Dakwah membutuhkan kekokohan ma’na da’awiyah, jasadiah, tsaqofah dan profesionalisme