By: Michael P. Nicholas (The Art of Listening)
Source: Saya lupa sumbernya.........................
Bagaimana menghadapi rekan kerja yang suka mengeluh? Tentu tidak mudah,
apalagi jika acara mendengarkan keluhan itu sampai merampas waktu dan
mengganggu konsentrasi kerja Anda.
Sebagai teman yang baik, Anda pasti ingin mendengar dan memberi perhatian
terhadap keluhannya. Tetapi Anda juga nggak mau konsentrasi kerja
terganggu. Saran dari Michael P. Nicholas dalam bukunya “The Art of
Listening” berikut ini mungkin bisa membantu.
Jika waktu Anda cukup luang dan Anda merasa cukup nyaman menjadi pendengar,
dengarkan keluhannya dengan seksama. Tetapi jika waktu Anda hanya sedikit
dan harus menyelesaikan pekerjaan tetaplah dengarkan keluhannya sebentar
tapi sejurus kemudian katakan padanya, "Saya ingin sekali mendengarkan
keluhan kamu sampai tuntas. Tetapi saya juga sedang dikejar 'deadline',
bagaimana kalau kamu datang lagi kalau pekerjaan saya sudah selesai? Jadi
saya lebih leluasa mendengarkan dan memberi sedikit solusi untuk kamu..?"
Jika ia seorang 'pengeluh' yang pengertian, pasti ia cukup tahu diri dan
akan segera berlalu dari sisi Anda, walau kemungkinan ia akan kembali lagi.
Tetapi kalau ia tetap memaksa dan mengatakan, "Saya minta waktu kamu
sebentaar aja..." sambil terus menceritakan segudang keluhannya, jangan
bersikap emosional dengan segera menyuruhnya pergi. Dengarkan keluhannya
tetapi dengan sorot mata tertuju pada layar komputer dan mulai mengetik
pekerjaan.
Kemudian lakukan isyarat konvensional dengan mulai memijat nomor telepon
dan katakan, "Maaf saya harus segera menghubungi calon klien, saya sudah
janji menelponnya pagi ini. Kalau tidak, alamat batal deh kontrak bisnis
kita. Bagaimana kalau pembicaraan kita lanjutkan nanti saja?".
Mudah-mudahan ia bakal nggak enak hati dan menyingkir dari meja kerja Anda.
Selanjutnya jika ia datang mengeluh di saat yang memang memungkinkan,
dengarkan keluhannya dengan sorot mata tertuju penuh padanya. Jangan
mengalihkan pandangan saat ia mulai melontarkan kekhawatirannya. Asal Anda
tahu, sorot mata yang penuh perhatian sama saja dengan sebuah ketulusan
yang besar untuk mendengar ketimbang seribu kata penuh basa-basi.
Dan jangan dikira Anda harus memberi segudang nasehat dan saran atas
keluhannya. Cukup dengan konsentrasi mendengar dengan bahasa tubuh yang
mendukung seperti mengangguk-angguk tanda Anda menyimaknya, mampu
membuatnya lega.
Tapi kalau Anda ingin mengomentari atau memberi saran maupun solusi,
hati-hati. Ingat, Anda bukan psikolog apalagi psikiater. Berikan saran yang
sederhana yang kira-kira tepat untuknya. Jangan lupa awali dengan
kata-kata, "Menurut saya..."
Perlu Anda ketahui respon Anda terhadap lingkungan menunjukkan kualitas
pribadi secara keseluruhan. Belajar menghargai dan memahami kegalauan orang
lain adalah cara bijak untuk diterima lingkungan tanpa berharap mendapat
predikat 'si orang baik'. Begitu juga belajar untuk menolak gangguan orang
lain tanpa menyinggung perasaannya merupakan salah satu cara untuk diterima
lingkungan dengan baik.
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
1 Komentar untuk "Bagaimana Menghadapi Rekan Kerja Yang Suka Mengeluh"
harus kasih semangat donx?
Informasi Pilihan Identitas:
Google/Blogger : Khusus yang punya Account Blogger.
Lainnya : Jika tidak punya account blogger namun punya alamat Blog atau Website.
Anonim : Jika tidak ingin mempublikasikan profile anda (tidak disarankan).