Yudhi'm Blog

Blog yang berisi berbagai macam tulisan & tutorial umum. Enjoy the blog here!!!

Banner Iklan1

Banner Iklan1
Sudahkah keluarga Anda terlindungi?

Banner Iklan

Banner Iklan
970x90

Dan Tuhan Merasa Bosan

Panggung kebobrokan Demokrasi
Semakin angkuh menelanjangi moral anak negeri
Yang kemudian ikhlas menanggalkan identitasnya sendiri
Iming-iming surga dunia via tol pasar bebas
Hanya menjamin nyawamu mampus sekali tebas
Apapula globalisasi yang menjanjikan kau bebas berbikini
Menjeratmu dalam kemelut hidup tak kenal kompromi
Di sini, hidup sebatas kekenyangan hari ini
Esok, biar nanti dipikirkan lagi
Pengakuan saudara hanya ketika lapar
Maka kamu adalah musuh, saat mulutku melebar
Menenggelamkan segenggam nasi
Ke dalam perut yang lama tak berpenghuni
Dengkur keras mereka di kursi empuk parlemen
Memaksa kami turun ke jalan; mengemis dan mengamen
Sebagian mereka sibuk mencari selangkangan gersang baru
Untuk dibuahi tanpa harus menjadi ibu
Sedang kami yang membanjiri jalan-jalan kota dengan keringat
Sambil teriak, “beli..beli…untuk kebahagiaan anak-anak kami yang sekarat”
Adalah sampah yang harus diabukan, sekarang juga
Karena kemacetan ribuan Marcedes lebih sedap di pandang mata
Apalagi tubuh dekil kami tak mengenal sabun.
Membuat matamu mendadak jadi rabun
Persetan ibukota yang menjanjikan nyawa baru
Walau untuk itu membuat celuritmu malu-malu mau
Mengalirkan darah saudaramu sendiri
Sesama anak proklamasi
Kemerdekaan terlalu lama dikhianati
Maka kau telah memilih Sengkuni
Untuk meledakkan kepalamu di kemudian hari
Saat mahkota berlabel wakil rakyat negeri neraka
Kau sematkan menghiasi pantat kepala mereka
Tungu anak cucumu mengerang!
Diringi paduan ha ha ha penuh girang
Plus lagu syukur a la pejabat anti-tengsin
“syukurin..syukurin…emang gue pikirin”
Lalu kau suarakan di sepanjang jalan:
Matii…matiiii…lawaannnnnnn….
Dan senyap, tenggelam dalam alunan nada senapan
Jalan terakhir kau coba mengiba pada Tuhan
“Kami butuh ratu Sima, supaya menikmati keadilan dan kesejahteraan.
Atau Sukarno, supaya terdengar sekali lagi proklamasi.
Boleh juga Habibie yang cerdasnya tak diakui di negeri sendiri
Atau minimal Suharto lah..yang menyengsarakan kami tak terasa”
Asal bukan mereka yang hanya pandai merasa bisa, tapi tak pandai bisa merasa
Asal bukan mereka yang menilai kesuksesan dengan menghitung jumlah kematian
Asal bukan mereka yang memonopoli pendidikan supaya korupsi ngga ketahuan
Asal bukan mereka yang memberangus suara-suara kritis demi tujuan-tujuan politis
Asal bukan mereka yang sok agamis, tapi akhlak toleransinya teramat kritis
Asal bukan mereka yang mejadikan duit, syarat lolos hukum dan audit
Asal bukan mereka yang menaikkan upeti, jalan pintas menuju mati
Begitulah Tuhan, kami hidup sekedar menampung aniaya
“Aku mulai bosan….”
Lho, Tuhan mau ke mana??????
By: elKaban13



Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Dan Tuhan Merasa Bosan"

Informasi Pilihan Identitas:
Google/Blogger : Khusus yang punya Account Blogger.
Lainnya : Jika tidak punya account blogger namun punya alamat Blog atau Website.
Anonim : Jika tidak ingin mempublikasikan profile anda (tidak disarankan).

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top