Queen Of Dammed

Kisah mahluk penghisap darah bernama Vampire selalu menarik untuk disaksikan. Film Queen of the Damned mencoba menggambarkan bagaimana kehidupan mahluk-mahluk pemangsa yang masih hidup di abad modern ini. Film ini juga merupakan film terakhir yang dibintangi penyanyi Aaliyah sebelum tewas dalam sebuah kecelakaan.

Cerita film ini diambil dari serial ke tiga novel best seller berjudul Vampire Chronicles karya Anne Rice. Sudio Warner Bros kembali tertarik untuk mengangkatnya ke dalam layar lebar setelah sebelumnya pernah memproduksi film Interview With the Vampire yang diperankan oleh aktor Tom Cruise.
Film ini bercerita tentang petulangan vampir bernama Lestat (Stuart Townsend) yang menikmati kehidupan dunia manusia. Tanpa menutupi identitasnya sebagai vampir, Lestat menjadi penyanyi rock dan dipuja-puja para penggemarnya. Dia juga menantang kaum vampir lainnya untuk berani muncul di kehidupan manusia.
Kelihaiannya bermain alat musik membangkitkan Akasha (Aaliyah), ratu vampir zaman Mesir kuno yang memiliki kekuatan jauh melebihi para vampir umumnya. Akasha terkesan pada ambisi Lestat dan berniat mengangkatnya menjadi raja, menggantikan raja vampire yang telah dibunuh oleh sang ratu.
Di sisi lain, Jesse (Marguerite Moreau), seorang mahasiswi yang mempelajari dunia supranatural tertarik dan jatuh cinta pada Lestat. Jesse berusaha mendekati Lestat, namun dia tidak menyadari bahwa sudah melangkah terlalu jauh hingga dapat membahayakan jiwanya sendiri.

Film horor romantis ini sekaligus juga sebagai khayalan manusia tentang hubungan dan kisah cinta manusia dengan mahluk yang pemangsanya. Pada adegan tertentu, film ini juga banyak menggambarkan adegan sadis. Diantaranya saat Akasha memakan jantung korbannya dan saat vampir Lestat mengoyak leher korban. Sedangkan penggambaran lumuran darah di mulut vampir sehabis memangsa korban, dianggap merupakan adegan yang biasa.
Kekuatan film ini sebagai film horor adalah tata suara dan musiknya, sehingga membuat telinga penonton dimanja. Tata suara film horor ini sangat mendukung suasana tegang, seperti saat Lestat menjelang bertemu pertama kali dengan Akasha. Demikian pula musik-musik heavy metal yang dimainkan Lestat di atas panggung didepan ribuan pengagumnya, seakan makin mengukuhkan anggapan bahwa musik jenis ini akrab dengan dunia kegelapan. Penonjolan kekuatan musik juga digambarkan saat video klip Lestat diputar di sebuah bar kaum vampir, menjadi background tata suara saat Akasha berkelahi dengan membunuh para vampir. Karena itu penampilan musisi Jonathan Davis and Richard Gibbs bisa dianggap sukses menampilkan soundtrack dan beberapa lagu aslinya. Bila anda pencinta musik metal, kemungkinan besar anda juga akan menyukai film ini.

Aaliyah yang memerankan film ini tampil mengagumkan dalam kostum minim terbuat dari plat-plat besi rancangan jaman Mesir kuno. Gaya bicara dan logatnya dalam bahasa Inggris yang tidak biasa mengukuhkan keangkeran tokoh vampir yang bangkit dari kematiannya setelah ribuan tahun lalu. Bagi pengagum almarhum penyanyi ini, penokohan tersebut sekaligus merupakan ironi mengingat Akasha yang diperankannya juga sudah lama mati --dan kemudian akhirnya mati kembali.
Sayangnya film besutan sutradara Michael Rymer belum maksimal dalam penggunaan special effect. Padahal bila lebih banyak menggunakan teknik komputer animasi, seperti banyak dilakukan film Hollywood dewasa ini, khayalan tentang vampir akan menjadi lebih hidup. (toni)