(Hormone Disruptors/kankyo hormon)
Pendahuluan
Saat ini di seluruh dunia, khususnya di negara-negara maju sedang ramai membicarakan masalah pencemaran lingkungan yang disebakan oleh hormone disruptors, atau di negara jepang dikenal dengan sebutan kankyo hormon/hormon lingkungan. Bahkan dioksin, salah satu jenis hormone disruptors, disebut oleh masyarakat jepang sebagai racun paling kuat yang pernah diciptakan manusia.
Perhatian dunia terhadap bahayanya zat kimia baru disadari pada tahun 1962 melalui Rachel Carson dalam bukunya silent spring yang mengingatkan akan bahayanya penggunaan pestisida, terutama zat kimia seperti DDT yang bersifat bioakumulatif (menumpuk dalam tubuh mahluk hidup secara terus menerus dan tidak dapat dikeluarkan dari tubuh).
Sejak berkembangnya industri kimia di tahun 40-an, ribuan zat kimia diproduksi dan dilepaskan ke udara dan air. Saat ini, zat kimia mengkontaminasi sampai ke bagian dunia terpencil sekalipun.Dan pada saat ini, semakin jelas terlihat bahaya dari hasil gabungan zat kimia yang digunakan dalam proses industri, produk konsumen dan pestisida. Sejumlah penelitian dan data menunjukkan begitu banyaknya zat-zat yang berpotensi untuk menggangu kerja normal hormon tubuh. Dimana secara mendasar mempengaruhi kesuburan/fertilitas dan reproduksi, kecerdesan, imunitas/kekebalan, dan mungkin pada akhirnya kelangsungan hidup.
Cara Kerja Hormone Disruptors
Tubuh mempunyai tiga sistem utama, yaitu sistem saraf, sistem kekebalan dan sistem endokrin, yang ketiganya saling menunjang bekerja sama.
Hormon dibentuk dan dilepaskan ke dalam pembuluh darah oleh berbagai macam kelenjar termasuk diantaranya kelenjar testis, ovarium, pankreas, adrenal, tiroid, paratiroid, thymus dan kelenjar pituitary. Kelenjar dan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adalah merupakan sistem endokrin.
Hormon sangat penting untuk bekerjanya sejumlah proses biologis tubuh, yaitu berperan sebagai pembawa pesan diantara sel atau organ. Sebagai contoh, hormon estrogen, progesteron dan testosteron, berperan penting untuk pertumbuhan organ reproduksi, hormon tiroid berperan penting dalam pertumbuhan otak, dan hormon insulin dalam pengaturan jumlah gula dalam darah.
Hormon bekerja sebagai pembawa pesan untuk gen di dalam sel tubuh. Jika sistem hormon bekerja dengan baik maka pesan yang dibawanya pun akan tepat. Tapi jika ada yang mengganggu sistem hormon, maka pesan yang dibawanya dapat salah, atau bahkan pesannya tidak terbawa.
Setiap hormon untuk dapat bekerja harus berikatan dengan penerimanya/reseptor khusus sejenis protein. Reseptor khusus masing-masing jenis hormon berbeda antara hormon yang satu dengan yang lain, seperti lubang kunci dan anak kuncinya. Setelah berikatan, maka barulah hormon dapat bekerja membawa pesan untuk gen dalam sel tubuh.
Beberapa zat kimia hasil industri dapat bekerja sebagai pengganggu sistem hormon (hormone disruptors). Caranya pun dapat bermacam-macam, ada yang terlibat dalam interaksi dengan reseptor, ada yang terlibat dalam produksi atau eliminasi/pengurangan jumlah hormon dan reseptor, yang kesemuanya berpengaruh terhadap pesan hormon yang dibutuhkan untuk menghasilkan pertumbuhan yang normal.
Adapun cara hormone disruptors mengganggu sistem hormon:
1. menyerupai hormon sehingga dapat dengan tepat berikatan dengan reseptor hormon tersebut, contohnya; xenoestrogen menyerupai hormon estradiol sehingga menggangu kerja hormon estrogen yang berperan dalam fungsi reproduksi
2. merangsang reseptor hormon sehingga memperbanyak jumlah pesan lebih dari normal
3. menghambat hormon untuk berikatan dengan reseptornya, dimana hambatan tersebut dapat lebih lemah atau lebih kuat daripada hormon aslinya sehingga dapat meningkatkan atau menurunkan efek terhadap gen yang ada di dalam sel, contohnya; dioksin dalam kondisi tertentu, dapat menghambat kerja estrogen dan anti-estrogen, tikus yang terkena zat cemar vinclozilin, obat pembasmi jamur, mempunyai keturunan jantan tanpa alat reproduksi penis.
4. menghilangkan hormon dengan cara merangsang pengrusakan atau penghilangan hormon
5. menggangu aktivitas enzim yang berpengaruh terhadap penghilangan hormon sehinga jumlah hormon menjadi banyak dari jumlah normalnya
6. merusak hormon secara langsung ataupun tidak langsung terhadap strukturnya atau terhadap proses pembentukannya
Pengaruh Hormone Disruptors
Karena hormon memegang peranan penting dalam membentuk pertumbuhan yang normal, maka gangguan terhadap sistem hormon oleh hormone disruptor dapat menyebabkan kerusakan yang permanen/menetap. Jumlah yang sangat kecil dari hormone disruptors, dapat menyebabkan perubahan permanen yang sangat besar. Ada beberapa yang bersifat bioakumulatif yaitu menumpuk didalam tubuh mahluk hidup tanpa bisa dikeluarkan.
Pengaruh gangguan sistem hormon tidak kasat mata dan baru terlihat dalam jangka waktu yang lama, yaitu:
* perubahan tingkah laku sebagai akibat perubahan respon neurologis dan kecerdasan
* saluran reproduksi yang abnormal, pergerakan dan jumlah sperma yang menurun
* keseimbangan sistem hormonal yang kacau
* menurunkan fungsi kekebalan
* tumor dalam jaringan reproduksi.
Pengaruh hormone disruptors pada tingkat embrio dapat menyebabkan perubahan yang permanen dan tidak kasat mata. Hormone disruptors tidak mempengaruhi sang ibu, tetapi akan terlihat efeknya oleh keturunannya setelah masa pubertas, contoh:
* DES (dietistilbestrol), suatu estrogen sintetis yang digunakan sebagai obat pencegah gugur kandungan ternyata dapat meningkatkan kemungkinan terjangkitnya kanker vaginal, perubahan bentuk rahim, kehamilan abnormal dan masalah sistem kekebalan pada keturunannya, sedang sang ibu sama sekali tidak terkena pengaruh dari DES tersebut.
* Dioksin yang diberikan pada hewan coba tikus hamil, ternyata menghasilkan keturunan dengan sistem reproduksi abnormal, seperti alat reproduksi yang lebih kecil, jumlah sperma yang berkurang dan tingkah laku yang lebih ke'betina'an dibanding ke'jantanan'nya.
* PCB (polychlorinated biphenyls) menurunkan jumlah progesteron, suatu hormon penjaga kehamilan, dengan mempercepat perusakan hormon progestrogen di hati, akibatnya mudah terjadi keguguran.
* menurunnya gerakan dan jumlah sperma sebagai akibat PCB dengan meningkatkan jumlah estrogen atau anti-androgen pada pertumbuhan calon bayi/fetus atau bayi baru lahir
Banyak penelitian yang menunjukkan pengaruh buruk dari hormone disruptors dalam kehidupan marga satwa, misalnya:
* matinya sejumlah besar anjing laut di laut utara tahun 1989, anjing laut di laut baltik tahun 1992, lumba-lumba di sepanjang pesisir barat USA tahun 1989, lumba-lumba bergaris di laut mediterania tahun 1994; menunjukkan adanya pengaruh zat kimia sintetis dan logam berat yang menurunkan kekebalan tubuh hewan dan meningkatkan kemungkinan terjangkitnya infeksi.
* pengambilan contoh darah pada hewan panther jantan di florida menunjukkan perbandingan jumlah hormon steroid yang tidak normal, sebagai akibat penggunaan pestisida estrogenik di USA bagian barat.
* kerusakan hormonal serius dan pem'betina'an pada hewan buaya di danau apopka, florida sebagai akibat penggunaan pestisida sejenis DDT, dimana buaya dewasa mempunyai produksi estrogen dan testosteron yang sedikit, dan ukuran testis mengecil menjadi setengah sampai sepertiganya.
* Ikan paus beluga di quebec mempunyai dua alat kelamin jantan dan betina
Karena manusia pada tingkat selular/cellular mempunyai kesamaan dengan hewan, maka bukanlah tidak mungkin sesuatu yang terjadi terhadap hewan, maka akan terjadi pula terhadap manusia, demikian pendapat seorang ahli Dr. Lou Guillette. Oleh sebab itu, kerusakan yang manusia lakukan terhadap hewan, secara tidak langsung adalah kerusakan bagi manusia itu sendiri.
Cara Penanggulangan Hormone Disruptors
Bila dilihat pangkal permasalahan yang menyebabkan timbulnya zat Hormone disruptors adalah industrialisasi yang melanda dunia. Pihak industri menyangkal sebagai penyebabnya, dengan alasan hanya untuk memenuhi permintaan konsumen, dan tetap terus menghasilkan dan menggunakan zat kimia berbahaya. Sedang di bidang agrobisnis, penggunaan pestisida tidak dapat dihindarkan, juga dalam rangka pemenuhan kebutuhan makan manusia. Oleh sebab itu manusia sebagai konsumen harus mengurangi kebutuhannya akan produksi yang menggunakan zat kimia berbahaya dan pihak industri juga mencari alternatif cara produksi yang aman. Menghindari penggunaan pestisida zat kimia sintetis atau menggantinya dengan pestisida organik/alam. Menghindari penggunaan plastik PVC (poly vinyl chlorida), drycleaners yang menggunakan pelarut terklorinasi/chlorinated dan produk atau jasa lain yang melepaskan dioksin dan racun tetap lainnya ke lingkungan. Mulai membiasakan menggunakan barang reuse/refill, refuse dan recycle.
Pihak pemerintah dan industri harus terus berusaha menciptakan kebijaksanaan yang mendorong terciptanya lingkungan yang aman dari zat cemar kimia. Mengadakan penelitian secara berkesinambungan sehubungan dengan zat sisa industri yang dibuang ke lingkungan. Membuat penyaringan untuk mengidentifikasi zat yang bersifat hormone disruptors, menyediakan penerangan untuk konsumen mengenai informasi produk dan bahayanya, menerapkan cara produksi yang bersih dan pencegahan polusi.
Cara untuk menanggulangi zat cemar hormone disruptors adalah menerapkan eco-design dan clean-production yaitu rancangan produk dan prosesnya dengan menggunakan sesedikit mungkin energi dan sumber alam yang dapat diperbaharui/renewable dan meminimalkan resikonya terhadap manusia dan lingkungan. Misalnya pembangunan rumah yang menggunakan energi matahari, bahan pakaian dan makanan yang berasal dari bahan-bahan organik, dan lain-lain.
Zat yang dikenal dan dicurigai sebagai Hormone Disruptors
Organo-halogen:
Dioksin dan furan, PCB (polychlorinated biphenyl), PBB (polybrominated biphenyl), octachlorostyrene, hexachlorobenzene, pentachlorophenol
Pestisida:
DDT, DDT metabolites, Dicofol, dieldrin, endosulfan, lindane, heptachlor, kepone, malathion, methoxychlor, metiram, nitrofen, nitrofen, ziram
Penta sampai dengan Nonyl-phenol
Bisphenol A
Phtalat
Dimer dan trimer styrene
Benzo(a)pyrene
Logam berat: Cadmium, Mercury
Zat cemar yang luas tersebar dan berikatan dengan reseptor hormon, sehingga dicurigai mempunyai pengaruh menggangu reproduksi dan sistem hormon: 2,4-dichlorophenol, diethylhexyl adipate, benzophenone, N-butyl benzene
*****
sumber: http://www.wwfcanada.org/
Artikel: Lembaran Informasi No.9: Wanita dan HIV - Masalah Haid
Tanggal: 6 Oktober 1997
No.: 5.8
Penulis/Sumber: Lembar Informasi GMHC Treatment
Apa Saja yang Termasuk Masalah Haid?
Odha wanita mengalami berbagai macam perubahan dalam haid mereka. Perubahan tersebut mencakup haid yang tidak teratur, frekuensi haid yang berkurang atau berlebih, haid yang lebih berat atau ringan, haid yang lebih menyakitkan dan gejala prahaid yang memburuk. Odha wanita juga mengeluarkan gumpalan atau darah haid yang lebih pekat dari biasanya.
Masalah haid yang paling sering terjadi pada Odha wanita adalah tidak mengalami haid sama sekali. Keadaan ini disebut Amenore. Wanita yang tidak mendapat haid mengalami nyeri panggul, pembengkakan payudara atau pun hot flashes.
Haid yang berat bisa mengakibatkan kehilangan banyak darah, yang bisa mengarah pada rendahnya sel darah merah atau anemia. Anemia bisa membuat Anda lelah, lemah dan sesak nafas. Namun, infeksi HIV serta pengobatan HIV itu sendiri bisa menyebabkan anemia. Oleh karena itu, penting untuk mencari penyebab anemia yang sebenarnya.
Apakah HIV Menyebabkan Masalah Haid?
Masalah ini masih belum jelas. Sistem reproduksi wanita dan siklus haid sangat rumit. Sudah diketahui bahwa hormon wanita (estrogen dan progesteron) bisa berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Juga diketahui bahwa hormon testosteron pada pria dengan HIV positif lebih rendah dari normal. Jadi, masuk akal bila masalah pada sistem kekebalan tubuh mungkin menyebabkan perubahan pada hormon wanita. Perubahan itu bisa mengakibatkan ketidakteraturan haid.
Penelitian terhadap tingkat testosteron pada pria dengan HIV positif pernah dilakukan. Pria yang tingkat testosteronnya rendah sering mengalami kehilangan massa otot, kehilangan berat badan, dan penurunan nafsu seksual. Penggantian testosteron bisa dilakukan dengan suntikan atau penambahan. Dan setelah terapi, keadaan tersebut menjadi lebih baik. Di sisi lain, penelitian tentang fungsi hormon wanita pada wanita dengan HIV positif belum memadai.
Penyakit kronis dan kehilangan berat badan juga menyebabkan wanita berhenti haid. Jadi, pada banyak Odha wanita yang sakit parah dan kehilangan banyak berat badan dapat mengalami henti haid.
Bagaimana Mengetahui Masalah Haid?
Bila anda mengalami perubahan siklus haid, segera bicarakan dengan dokter. Anda juga harus menemui spesialis kesehatan wanita seperti seorang ginekologis atau perawat yang sudah dilatih ginekologi. Pemeriksaan panggul juga penting dilakukan. Tes darah untuk memeriksa masalah hormon mungkin perlu untuk melihat apakah masalah tersebut sudah terjadi. Masalah haid bisa mempengaruhi kesehatan fisik dan emosi Anda. Tapi, hal itu bisa didiagnosa dan diobati.
Bagaimana Mengobati Masalah Haid?
Ada banyak penyebab masalah haid. Oleh karena itu, penilaian yang tepat menjadi sangat penting. Bila hormon estrogen rendah, Anda mungkin sedang memasuki masa menopause. Menopause biasa terjadi antara usia 45-55. Bila Anda memasuki masa menopause sebelum usia 40, disebut "menopause dini". Gejala-gejala menopause meliputi hot flashes, hilangnya keinginan seksual, liang senggama mengering, rasa nyeri ketika buang air kecil, insomnia dan murung. Gejala-gejala menopause bisa diobati dengan terapi penggantian hormon (estrogen, progresteron, atau kedua-duanya). Penggantian hormon bisa membantu dari gejala-gejala yang menyusahkan tersebut. Penggantian hormon ini juga terbukti baik bagi kekuatan tulang wanita dan sistem peredaran darah dan jantung. Penggunaan estrogen saja terbukti meningkatkan risiko kanker rahim dan menimbulkan sedikit peningkatan risiko kanker payudara.
Nyeri prahaid bisa diobati dengan banyak cara, seperti istirahat lebih banyak, mengurangi stres, menambah masukan vitamin dan olahraga secara teratur. Jamu atau obat-obatan diuretik (diuresis air) bisa digunakan di bawah pengawasan dokter untuk mencegah pembengkakan dan rasa nyeri pada payudara. Antidepresan dengan dosis kecil membantu wanita menentramkan suasana hati.
Nyeri prahaid atau nyeri haid (dysmenorrhea) biasanya diatasi dengan pengobatan termasuk aspirin, ibuprofen atau naproxen, yang semuanya bisa dibeli di toko obat.
Bisakah Obat-obatan Terlarang Mempengaruhi Haid?
Beberapa obat terlarang dapat mempengaruhi haid Anda. Heroin bisa menyebabkan wanita tidak mendapat haid. Begitu juga Methadone, meskipun kemungkinannya lebih kecil. Ganja (beberapa batang sehari) terkadang bisa menyebabkan ASI dan haid terhenti. Kokain tidak menyebabkan efek tersebut. Namun, kekurangan gizi dan kehilangan berat badan bisa menyebabkan hilangnya haid. Jadi, bila kebiasaan menggunakan obat terlarang menyebabkan Anda kekurangan gizi, akibatnya Anda mungkin mengalami masalah haid.
Apakah Obat-obatan HIV Mempengaruhi Haid?
Megace, obat yang disetujui untuk HIV wasting syndrome, merupakan hormon wanita yang disebut progesteron. Penelitian klinis mengenai Megace melibatkan hanya sepuluh wanita. Dan kesepuluh wanita itu dilaporkan mengalami masalah haid. Efek samping yang paling sering dari progesteron adalah ketidakteraturan haid, pendarahan terus-menerus dan terkadang sangat banyak. Wanita yang menggunakan progesteron untuk mengendalikan kelahiran (depo-provera atau Norplant) dilaporkan mengalami sakit kepala, pendarahan dan depresi.
Obat-obatan AIDS lainnya bisa menyebabkan masalah haid, termasuk obat-obatan antiretroviral yakni AZT, ddI, ddC, dan d4T. Meskipun begitu, banyak percobaan yang melibatkan sedikit sekali wanita dan haid mereka tidak pernah diteliti.
www1.rad.net.id/aids/WARTA/WA00508.htm - 8k
Hormon Steroid ovarium
Struktur ovarium
Pembentukan hormon steroid pada ovarium tingkat sel sama dengan pada tempat lain, perbedaannya hanya terdapat pada tingkat organ
Terdiri dari 2 bagian
Kortek
Medulla
Kortex : terdapat folikel-folikel mulai dari folikel primordial sampai folikel de graf serta korpus luteum
Fungsi : sekresi hormon
Medulla : tempat masuk dan keluarnya pembuluh darah dan pembuluh saraf dari suplai ovarium. Fungsinya sebagai pengatur kerja dan fungsi ovarium
Sumber pembutan hormon steroid
Kolestrol diet yang dibawa LDL dalam pembuluh darah
Kolestrol yg dibuat oleh sel endokrin
Kolestrol yang disimpan dalam sel endokrin
Sintesa Hormon steroid ovarium
Dimulai dari perkembangan folikel ovarium hormon FSH yang dihasilkan oleh hipofise anterior akan merangsang perkembang folikel primordial ke arah selanjutnya.pembentukan steroid hormon melalui 2 jalur :
Hidroksilasi
Enzym 17 a hidroksilasiPenenolone diubah mnjadi 17 hidroksi penenolone
Pada fase folikuler
Dehidrogenasi
Enzym ß HSD (Hidroksi Steroid Dehidrogenasi) Pregnenolone diubah menjadi progesterone
Pada fase luteal
Transportasi hormon
Hormon yang terbentuk akan segera di keluarkan dalam pembuluh darah dan sebagian besar akan diikat oleh protein pengikat hormon yang dihasilkan oleh liver.
SHBG (sex hormon binding globuline) Ã untuk sex hormon pada umumnya
CBG (corticosteroid binding globuline) Ã untuk progesterone
Setelah dikat oleh protein dan diedarkan oleh pembuluh darah akan menuju target organ, missal: endometrium
Payudara
Vagina dll
Setelah sampai pada target organ ikatan hormon protein akan putus , masuk ke sel target, menimbulkan aktivitas dalam sel target.
Metabolisme hormon
Hormon steroid hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit (mikro/nano) , sehingga sisa produksinya akan dieliminasi teritama di liver (hepar).
Estrogen terutama akan diubah menjadi 16 a hidroxyestrone ~ estriol 2 Hidroxyestrone ~ 2 metoksiestrone
lalu dikeluarkan melalui urin
Progesteron akan diubah menjadi pregnandiol à lalu dibuang melalui Urine.
Mekanisme kerja hormon steroid
Reseptor esterogen yang tidak aktif berada dlm nucleus( tidak disitoplasma)
Setelah estrogen masuk , reseptor keluar ke sitoplasma
Ikatan hormon reseptor
Transkripsi dan translasi
Terbentuk protein yang mempunyai aktivitas estrogenic shg mempengaruhi aktivitas sel target.
Perkembangan folikel
Folikel primordial à folikel primaries à folikel sekundarius
à folikel Tertius/ folikel de graff
Sel endokrin pada ovarium
Sel granulose
Memproduksi cairan folikel yng berisi hormon steroid (estrogen) untuk merangsang perkembangan folikel lebih lanjut.
adanya estrogen :
positive feed back keatas
peningkatan sintesa reseptor estrogen pada sel itu sendiri.
adanya cairan folikel yang diproduksi oleh sel granulose akan mendesak oosit.
Sel techa interna
menghasilkan estrogen yang dialirkan ke pembuluh darah.
karena adanya LH
proses diatas terjadi pada fase folikuler
Ovulasi
Adanya pelepasan oosit dari ovarium
Ovulasi tidak terjadi jika tidak ada lojakan LH
Oosit dalam waktu 2x24 jam akan menuju tuba.
Estrogen ~mendekati akhir fase folikuler ---> Trejadi umpan balik ---> Pengeluaran LH---> Hormon LH---> Pengeluaran Hormon progesterone---> Hormon progesterone---> (+) feeback ke hipofisis anterior ---> peningkatan produksi FSH dan LH ---> lanjakan kadar LH --> Ovulasi
Corpus Luteum
Setelah ovulasi sel granulose, techa interna dan sisa darah akan berkembang menjadi corpus luteum.
Terdapat sel endokrin yang menghasilkan
Steroid hormon
Estrogen dan progesterone ~menuju endometrium, mengaktifkan kelanjar yang mengaktifkan getah .
Polipeptide hormon
Inhibin à menghambat sekresi FSH tanpa mempengaruhi sekresi LH
Bila terjadi fertilisasi
Zygote akan ke endometrium (perjalanan ke fimbria endometrium : 4 hari) dan akan bernidasi
Setelah nidasi ,dalam waktu 24 jam akan terbentuk hormon yang berfungsi menggantikan fungsi tropic hormon LH yaitu HCG
Fungsi HCG Ã mempertahankan corpus luteum
Bila tidak ada fertilisasi
Progesteron max à umpan balik (-) à inhibin max à (-) ke hipofisis anterior à tropic hormon turun à corpus luteum tidak dapat dipertahankan à progesterone tidak diproduksi à LH tidak Keluar à corpus luteum mjd corpus albican à progesterone menurun à adenohipofisis tidak dihambat à Produksi FSH dan LH à siklus Ovarium dimulai lagi
• Siklus ovarium terjadi karena perubahan kadar hormon sex
• Dengan melihat pola-pola diatas maka dapat dilakukan tes untuk mengetahui ovulasi, implantasi, dll dengan dasar hormon yang dikeluarakan dalam urin dengan reaksi tehnik antigen anti bodi
• Hormon yang berupa protein polipeptida sebagai antigen dan antibody disintesa
Hormon-hormon steroid ovarium
1. Progestin
Contoh : progesterone
Precursor dari hormon : Estrogen
Androgen
Adrenokortikal steroid
Dihasilkan di :
Sel granula corpus luteum ovarii
Testis
Adrenal (dari kolestrol yang ada di sirkulasi)
Plasenta (selama kehamilan)
Mekanisme aksi
Diikat oleh CBG dalam pembulh darah
Progestin masuk sel ikatan lepas
Terikatan pada reseptor progesterone
Komplek reseptor ligan dimmer
Terikat pada HRE
Menaktifkan transkip gen
Fungsi:
• Menyiapkan uterus untuk persiapan impalantasi
• Merangsang pertumbuhan kelanjar mamae
• Menghambat sekresi LH
• Merangsang aktivitas metabolic endometrium untuk menghasilakan getah yang berfungsi mensuplai zygot bila ada nidasi
• Proliferasi dan diferensiasi sel
• Merangsang lipase protein
• Merangsang deposisi lemak
• Merangsang penyimpanan glikogen (lever)
• Meningkatkan respon insulin thd glukosa
• Merangsang ketogenesis
Penurunan jumlah progesterone – penurunan aktivitas – pengelupasan – menstruasi
2. Estrogen
Missal : estrandiol
Dihasikan oleh
Theca interna pada awal siklus
Sel granulose corpus luteum bersama progesterone setelah ovulasi
Unit feto plasental (selam kehamilan)
- dikeluarkan ke urin dalam bentuk estriol ~ penting untuk mengetahui kondisi fetus
Fungsi :
• Efek thd CNS
• Meningkatkan masa uterus
• Meningkatakan kontraksi uterus
• Perkembangan karakter sex sekunder wanita
• Berperan dalam pertumbuhan ductus lactiferous
• Merangsang /menghambat pelepasan GnRH
Nonreproduksi
• Pengambilan calsium dan osifikasi tulang
• Pertumbuhan dan anabolisme
• Berpengaruh pada proses pembekuan darah
Mekanisme Aksi
• Komplek SHBG dan plasma estrogen
• Komplek terdisasosiasi ketika masuk sel
• ER dari nucleus menuju sitoplasama
• Interaksi hormon reseptor (homodimer) yang menyebabkan perubahan konformasi pada pelepasan protein stabilisator
Defisisensi estrogen dapat menyebabkan gejala-gejala yang disebut sindroma manopuse al yang paling terkenal adalah osteoporosis.
à pemberian estrogen like akan menyebabkan proliferasi
à pemberian estrogen dlm jangka lama dapat menyebabkan kanker
à sintesis hormon dikembangkan untuk medik klinik
Hormon-hormon ovarium yang lain :
1. testosteron
diproduksi dlm jumlah sedikit
produksi meningkat dalam keadaan patologis
2. inhibin dan aktivin
peptida bentuk multi demer
inhibin (kombinasi subunit ab) Ã menghamabat sekresi FSH
aktivin (kombinasi bb) Ã merangsang sekresi
3. relaxin
polipeptida mirip insulin
letak ovarii, darah, uterus, plasenta
produsen : sel granulose corpus luteum
fungsi: menurunkan kontrasi uterus
meningkatakan sintesis glikogen
mengubah karakter cervic dan uterus selama persalinan
http://www25.brinkster.com/kedokteran99/berita/fisio160102.htm
Kelenjar dan hormon
Endokrinologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit sistem kelenjar, yang memproduksi hormon. Karena hormon bertugas mengontrol fungsi-fungsi penting, sperti pertumbuhan, reproduksi, dam metabolisme (pembakaran makanan dan oksigen dalam tubuh), kerusakan pada sistem endokrin dalam menimbulkan efek yang luas. Seorang anak yang kelenjar hipofisisnya terganggu, akan mengalami perkembangan tubuh yang terlampau besar atau sebaliknya terhambat sehingga menjadi kerdil. Untunglah penyakit tersebut sangat jarang dijumpai. Kebanyakan ahli endokrinologi menyelidiki penyakit-penyakit yang mempengaruhi kelenjar tiroid atau kelenjar anak ginjal. Mereka dapat menolong wanita yang ingin memperoleh anak dengan hasil yang memuaskan.
Mengapa wanita lebih banyak mengalami gangguan hormon daripada pria? Apakah kelenjar hormon wanita lebih banyak?
Pria dan wanita mempunyai kelenjar endokrin dasar yang sama: kelenjar hipofisis yang letaknya jauh di dalam otak, kelenjar gondok pada pangkal leher, pankreas pada belakang perut, anak ginjal di atas ginjal, serta kelenjar kelamin (alat kelamin yang utama).
Satu-satunya kelenjar yang berbeda antara pria dan wanita adalah alat kelamin. Pria mempunyai sepasang testis (di dalam kantung kemaluan di bawah penis) dan wanita mempunyai sepasang indung telur (satu pada setiap sisi uterus di dalam panggul).
Testis menghasilkan hormon tunggal, yaitu testosteron secara terus menerus meskipun ada pasang surutnya. Misalnya, kebanyakan pria mempunyai konsentrasi testoteron yang tinggi ketika bangun tidur di pagi hari. Konsentrasi testoteron yang tinggi tersebut membangkitkan gairah seksual pria dan memberikan sifat-sifat khas, yaitu suara yang dalam, otot-otot yang kuat dan badan yang berbulu.
Indung telur menghasilkan dua macam hormon: estrogen dan progesteron. Keduanya dilepaskan ke dalam darah dalam jumlah yang berbeda-beda dalam satu bulan. Pada dua minggu pertama (dihitung dari mulainya menstruasi) estrogen yang dilepas lebih banyak dan pada dua minggu terakhir, progesteronlah yang lebih banyak dilepas. Pada wanita yang sedang hamil, konsentrasi hormon berubah lagi dengan progesteron lebih dominan.
Pada masa menopause, indung telur mulai goyah dan berhenti memproduksi telur yang dapat membuahkan bayi, estrogen mulai berkurang. Kedua hormon ini menimbulkan efek yang kuat pada buah dada dan rahim serta gairah seksual wanita, juga kulit menjadi kendurdan lemak dalam tubuh bertambah, terutama pada pinggul dan dada.
Karena kerja kedua hormon tersebut saling berkaitan dan lebih berat daripada kerja hormon pria, maka kemungkinan wanita mendapat gangguan hormon lebih banyak. Memang, hormon pria lebih sederhana dan karenanya tidak begitu sensitif. Namun demikian, pria juga dapat menderita gangguan hormon, misalnya, gangguan pada kelenjar gondok, hipofisis, dan adrenalin seperti yang diderita oleh wanita. Hanya saja, mereka tidak mengalami gangguan seks sesering yang dialami wanita.
Mengapa hormon yang terganggu membuat wanita mudah marah dan tertekan?
Tidak selalu. Wanita yang siklus hormonnya tidak menentu terkadang mengalami euforia (merasa senang dan bahagia jasmani dan rohani). Tetapi banyak juga wanita yang menderita depresi, menjadi lekas marah dan lelah serta sakit kepala ketika konsentrasi hormon mereka berubah.
Sindroma prahaid adalah suatu keadaan di mana wanita pada masa menjelang haid dan mungkin juga pada hari-hari pertama haid menjadi tegang, tidak bahagia, dan sering kali perut terasa kembung.
Penyebabnya diperkirakan karena pada saat-saat tersebut pembentukan cairan di dalam tubuh wanita meningkat. Sel-selnya menjadi padat dengan kelebihan air yang menimbulkan perasaan kembung itu. Banyak wanita yang merasa pakaian mereka menjadi lebih ketat selama masa ini.
Perasaan demikian membuat wanita menjadi murung, yang mungkin disebabkan oleh pengaruh otak juga. Sel-sel otak ikut berperan dalam peningkatan konsentrasi cairan ini, yang kemudian menimbulkan sakit kepala, perasaan bimbang, susah tidur, gampang marah dan lain sebagainya.
Sejauh ini, teori tersebut belum terbukti kebenarannya. Bila hanya kelebihan cairan saja penyebabnya, maka diuretik (obat yang melancarkan pengeluaran air kemih) dapat menyembuhkan gejala-gejala tersebut. Tetapi diuretik tidak selalu menimbulkan efek demikian, meskipun dapat meringankan penderitaan beberapa wanita. Sebuah teori lain yang dianggap masuk akal adalah terlalu rendahnya konsentrasi progesteron selama dua minggu terakhir siklus menstruasi. Menurut mereka hal ini mempengaruhi keseimbangan cairan sel karena hormon mempunyai pengaruh besar pada penggunaan air dan garam oleh tubuh. Dokter memberikan progesteron dalam bentuk pesarium (obat perangsang) atau supositoria (obat pencegah) atau susuk (karena progesteron diubah di dalam lambung dan karenanya tidak dapat ditelan). Ternyata pengobatan ini membantu menghilangkan kembung.
Meskipun bukan gangguan hormon, kehamilan juga mengubah konsentrasi hormon. Banyak wanita hamil merasa bahwa mereka menjadi lebih emosional, mudah menangis, dan mudah marah. Beberapa minggu setelah melahirkan, ketika konsentrasi hormon mereka kembali ke normal, gejala-gejala tersebut hilang dengan sendirinya. Pada masa menopause wanita juga lebih tegang dan mudah marah.
Tetapi apakah perubahan emosi ini disebabkan oleh hormon, atau oleh perasaan gembira dan was-was karena hamil, atau oleh perasaan sesal karena masa menopause menandakan bahwa ia sudah menjadi tua? Kita tidak tahu dan kita tidak dapat mengatakan hormon sebagai penyebabnya, karena bila demikian berarti tambahan hormon akan dapat menyembuhkan masalah emosi tersebut. Tetapi sebenarnya pengobatan lain sering kali dibutuhkan.
Bukan hanya gangguan hormon yang membuat wanita menjadi tegang dan tidak bahagia. Gangguan hormon, baik pada pria maupun wanita, dapat menimbulkan gangguan emosi karena semua hormon saling berhubungan erat dan masing-masing mempunyai pengaruh yang besar pada otak dan emosi. Misalnya, orang yang tioridnya terlalu aktif menjadi gelisah dan gugup, dan mereka yang tiroidnya kurang aktif menjadi malas dan lesu.
Apakah makan banyak gula menyebabkan diabetes?
Pertama-tama kita harus mengerti apakah diabetes ini? Pada orang sehat makanan yang mengandung karbohidrat seperti gula, kue, biskuit, permen, kentang, dan jagung, dicernakan di dalam perut dan diubah menjadi glukosa. Sebagai glukosa, makanan masuk ke aliran darah dan dibawa ke seluruh tubuh untuk digunakan sebagai bahan bakar untuk membuat otot bekerja.
Jumlah glukosa di dalam aliran darah ditentukan oleh hormon yang disebut insulin. Insulin dibuat di dalam pankreas (letaknya di belakang perut sebelah kiri, di bawah tulang rusuk). Insulin mengontrol kelebihan glukosa yang kemudian mengirimnya ke hati untuk disimpan. Bila glukosa yang tersedia tidak mencukupi kebutuhan, simpanan tadi diambil dan dikirim ke dalam darah. Jadi tugas insulin adalah menjaga agar konsentrasi glukosa darah mencukupi kebutuhan tubuh yang berubah-ubah sesuai dengan aktivitas sehari-hari. Tetapi pada sementara orang, insulin tidak berhasil melakukan tugas dengan baik. Mungkin insulin tidak diproduksi sama sekali atau ada gangguan pada produksinya.
Apapun sebabnya, akibatnya dapat menyusahkan. Darah pasien yang menderita diabetes penuh dengan gula. Ginjalnya, yang diprogram untuk membantu menjaga konsentrasi gula darah, berusaha menghilangkan kelebihan tersebut. Akibatnya, produksi air seni meningkat banyak kadang-kadang menyebabkan rasa gatal di sekitar alat vital dan timbul perasaan haus yang hebat. Mereka yang belum diketahui talah mengidap diabetes cenderung banyak minum dan kencing.
Selain itu, ada juga gejala-gejala lain. Otot mendapat bahan bakar yang tidak memadai karena insulin tidak membawa glukosa dari darah ke sel-sel otot. Akibatnya, penderita menajdi lesu, berat badan berkurang karena tubuh tidak mampu menyediakan bahan bakar tambahan. Juga luka menjadi sukar sembuh karena konsentrasi gula dalam darah begitu tinggi sehingga menghalangi proses penyembuhan normal. Dapat juga timbul bisul-bisul yang tidak mau pecah. Otak yang terpengaruh karena darah yang penuh gula tidak dapat menyediakan zat-zat penting lainnya bagi sel-sel darah. Bila kondisi ini berjalan terus, akibatnya penderita menjadi koma dan akhirnya meninggal.
Apakah yang menyebabkan masalah-masalah ini? Mengapa persediaan insulin tidak memadai? Ada beberapa sebab. Pada anak-anak dan anak muda terdapat kecenderungan terjadinya kerusakan sel pembuat insulin dalam pankreas yang disebabkan karena keturunan (sel-sel ini disebut sel pulau-pulau Langerhans) meskipun ini bukan satu-satunya penyebab. Pada penyelidikan terhadap anak-anak yang menderita diabetes, hanya sepersepuluhnya saja yang disebabkan oleh faktor keturunan. Beberapa penyelidik memperkirakan bahwa mungkin ada virus yang menyerang dan merusak pankreas sehingga menimbulkan penyakit ini.
Ada diabetes jenis lain yang disebut diabetes “dewasa” atau “terlambat”. Biasanya terjadi pada usia pertengahan dan usia tua dan ditemukan secara tidak sengaja ketika pasien dirawat di rumah sakit dan menjalani pemeriksaan air seni secara rutin. Penyebab diabetes jenis ini masih belum diketahui secara pasti tetapi ada suatu hal yang menarik. Orang-orang yang terlalu gemuk konsentrasi gula darahnya cenderung tunggi. Untuk mengimbanginya diproduksi lebih banyak insulin di dalam tubuh mereka. Ini penting karena tidak semua orang gemuk dapat memproduksi insulin ekstra itulah sebabnya mereka menunjukkan gejala-gejala diabetes ringan. Tetapi bila mereka berdiet dan berhasil menurunkan berat badannya, konsentrasi insulinnya akan mencukupi kebutuhan.
Jadi apakah terlalu makan gula dapat menyebabkan diabetes? Ya, tetapi secara tidak langsung. Makanan yang mengandung karbohidrat tidak segera menaikkan konsentrasi gula darah dalam tubuh manusia, tetapi bila makanan tersebut terlalu sering dimakan kemungkinan menjadi gemuk besar dan orang gemuk mudah terserang diabetes.
Kecenderungan makan makanan berkalori tinggi sehingga menyebabkan diabetes dapat dilihat pada orang-orang Yaman. Ketika mereka hidup dalam kemiskinan, tingkat diabetes mereka rendah, tetapi setelah mereka berimigrasi ke Israel, dimana makanan lebih bermutu, tingkat diabetes mereka menyamai tingkat diabetes orang Israel.
Jadi mengurangi makan yang mengandung gula adalah salah satu cara untuk mengontrol berat badan, dan menghindari kemungkinan diserang diabetes “terlambat”.
Mengapa penderita diabetes ada yang harus disuntik, tetapi ada yang cukup diberi tablet saja?
Karena diabetes disebabkan oleh kekurangan insulin, cara pengobatan yang biasa tentu saja dengan menambah kekurangan tersebut.
Selama bertahun-tahun hal tersebut tidak mungkin dilakukan. Bukan saja dikarenakan penyebab penyakit tersebutbelum diketahui para dokter, tetapi dikarenakan insulin tidak tersedia. Dan hal ini baru benar-benar dibuktikan pada tahun 1921 oleh dua orang dokter Kanada, Banting dan Best. Sejak itu produksi insulin digalakkan sehingga banyak orang bisa diselamatkan oleh injeksi insulin, terutama orang-orang muda yang menderita diabetes parah.
Tetapi pemakaian insulin juga harus diikuti dengan diet karbohidrat dalam jumlah tertentu, di samping penderita harus mendapat suntikan atau minum tablet satu sampai dua kali sehari secara teratur.
Pada tahun 1954 dua orang dokter Jerman menemukan bahwa salah satu sulfonamid (antibiotik untuk memerangi infeksi bakteri) juga dapat menurunkan kadar gula darah. Pengaruh obat ini baik bila diberikan kepada penderita diabetes “terlambat”. Dewasa ini, penderita diabetes usia lanjut biasanya minum tablet secara teratur, sedangkan penderita yang lebih muda secara teratur memakai injeksi insulin. Dan banyak penderita berusia lanjut dapat mengatasi masalahnya dengan diet ketat, terutama dengan tidak banyak makan makanan yang mengandung karbihidrat.
Mengapa penderita gondok ada yang menjadi kurus dan ada yang tidak?
Gondok adalah membengkaknya kelenjar tiroid pada pangkal leher yang tampak seperti sepasang kantung terbalik yang dihubungkan dengan sebuah jembatan sempit di depan jakun.
Kelenjar tiorid mempunyai tugas yang sangat kompleks, yaitu mengatur tingkat pembakaran dalam tubuh. Seperti semua kelenjar endokrin, kelenjar tiorid bekerjasama dengan kelenjar-kelenjar lain, sehingga gangguan pada fungsinya dapat bermacam-macam. Misalnya, bila kelenjar ini menjadi terlalu aktif, denyut jantung menjadi cepat sehingga penderita menjadi sesak napas, resah dan mudah marah. Nafsu makan meningkat karena penderita selalu merasa lapar, tapi berat badan terus menurun sehingga ia menjadi kurus. Haid terganggu dan kehamilan menjadi sulit terjadi (penderita gangguan kelenjar tiroid kebanyakan wanita).
Penyakit yang disebabkan kelenjar tiorid yang terlalu aktif, disebut tirotoksikosis, atau kadang-kadang juga penyakit “graves” (graves adalah nama dokter Irlandia yang pertama kali menjelaskan mengenai penyakit gondok).
Kelenjar tiroid yang kurang aktif membuat penderita menjadi gemuk dan lamban. Penderita selalu merasa kedinginan, makan sedikit tetapi tubuhnya tetap besar. Rambut menipis dan kasar, alis cenderung rontok, kulit kering, muka busung, serta suara menjadi serak serta dalam. Keadaan seperti ini disebut miksedema.
Bila seorang bayi dilahirkan dengan tiroid yang kurang aktif, ia menjadi cacat mental dan gerakannya lamban. Keadaan ini disebut kretinisme dan dapat ditolong dengan memberikan hormon yang diperlukan sepanjang hidupnya.
Akan tetapi, adanya gondok tidak selalu berarti bahwa ada penyakit dalam kelenjar tiorid. Gondok dapat diakibatkan oleh berbagai sebab dan tidak menimbulkan gejala sama sekali.
Misalnya, ada gondok fisiologis. Ini sering terjadi pada gadis remaja dan kadang-kadang pada wanita hamil atau yang sedang mengalami menopause (hubungan antara hormon tiorid dengan indung telur di sini jelas sekali). Gondok seperti ini tidak menimbulkan masalah kecuali bila semakin membesar (dapat diobati dengan hormon tiroksin).
Namun demikian, gondok di beberapa negara justru dianggap sebagai tanda kecantikan seorang wanita. Gambar atau lukisan wanita dari Zaman Renaisanse kebanyakan mempunyai leher yang besar karena gondok, yang mereka anggap menambah kecantikan pada diri wanita.
Ada juga sejenis gondok yang sering timbul pada pria maupun wanita. Bentuknya tidak seperti gondok biasa dan ini disebabkan karena kekurangan yodium. Yodium adalah bagian penting dari fungsi kelenjar dan merupakan unsur utama dari hormon tiroksin. Bila kekurangan yodium, kelenjar akan membesar, berusaha untuk mengimbangi dan memproduksi lebih banyak hormon. Akibatnya, terjadi pembengkakan yang akan menekan batang tenggorokan sehingga membuat penderita sulit bernapas. Bila pembengkakan di kedua sisi tidak seimbang, akibatnya kepala penderita dapat menjadi miring. Gondok jenis ini dapat dijumpai di tempat-tempat yang airnya kurang mengandung zat yodium, seperti di daerah Derbyshire (terkenal dengan “Leher Derbyshire”) dan Gloucestershire di Inggris, dan juga di pedalaman Amerika, jauh sekali dari pantai laut yang kaya yodium.
Jadi satu-satunya jenis gondok yang membuat penderitanya menjadi kurus adalah yang disebabkan oleh kelenjar tiroid yang terlalu aktif, disebut gondok beracun. Gondok ini kadang-kadang dapat diobati dengan obat-obat seperti tiourasil atau imidasol atau kalium perklorat, atau dapat juga dengan pemberian isotopradioaktif yodium (I 131). Yang mempunyai efek menghancurkan jaringan-jaringan yang berlebih. Tetapi pengobatan yang paling efektif adalah dengan tindakan operasi (tidak seluruh gondok diangkat, karena dapat menimbulkan miksedema).
Ada juga jenis gondok lain yang tidak memerlukan pengobata sama sekali selama tidak membesar dan terasa mengganggu.
Mengapa kartison digunakan untuk pengobatan berbagai macam penyakit?
Sebetulnya, sekarang tidak lagi. Ketika unsur yang disebut steroid pertama kali ditemukan unsur tersebut dipuja-puja sebagai “obat ajaib segala zaman” yang dapat menyembuhkan semua penyakit manusia. Tetapi dari hasil penyelidikan lebih lanjut ternyata steroid dapat juga menimbulkan masalah.
Kortison atau hidrokartison adalah salah satu dari 30 lebih hormon yang diproduksi oleh oleh kulit luar kelenjar anak ginjal. Hormon ini tugasnya antara lain: mengantarkan gula, protein, dan meniral keseluruh tubuh untuk melaksanakan tugas masing-masing, juga mengontrol metabolisme garam dan air. Kortison juga ada hubungannya dengan hormon seks, sehingga mempengaruhi penampilan, tingkah laku, dan reproduksi. Selain itu, kortison mengurangi pula reaksi peradangan alergi serta rematik.
Semua tugas tersebut kederangannya sangat berguna. Pada peradangan misalnya, kulit menjadi merah, panas serta membengkak. Siapa pun yang menderita peradangan akan berterima kasih bila diberi obat yang dapat yang dapat meringankan penderitaannya. Tetapi peradangan sebenarnya ada manfaatnya juga karena ini merupakan usaha perlawanan sekaligus pertahanan tubuh terhadap penyakit dan kerusakan. Peradangan terjadi ketika tubuh bereaksi terhadap ancaman virus dan bakteri, yaitu organisme yang menyebabkan penyakit.
Kadang-kadang ancaman yang ringan menimbulkan reaksi peradangan yang hebat dan menjadi masalah yang lebih merepotkan. Misalnya, ada orang yang tidak tahan terhadap debu atau bulu kucing sehingga jalan pernapasannya membengkak serta mengeluarkan banyak lendir serta sulit bernapas. Ada pula yang reaksinya berupa penyakit asma.
Inilah yang disebut alergi. Ada yang kullitnya menjadi gatal dan berbintik-bintik merah bila makan udang, wajahnya membengkak atau napasnya menjadi sesak bila mencium bunga mawar. Orang-orang seperti ini sangat membutuhkan bantuan hormon. Tetapi dokter menemukan bahwa bila penderita diberi kortison untuk mengobati peradangan dan gejala-gejala alergi lainnya, efeknya kadang-kadang lebih parah daripada gejala itu sendiri. Kortison tidak selektif, artinya tidak dapat diharapkan bahwa orang tersebut setelah menyembuhkan peradangan kemudian menghentikan kerjanya sama sekali. Kortison mempengaruhi seluruh tubuh.
Bila disamping peradangan, didalam tubuh juga terdapat virus atau bakteri, kortison akan mematikan mekanisme perlawanan terhadap penyakit di bagian tubuh yang terkena virus itu, sehingga virus bukannya mati tetapi justru semakin berkembang. Pada beberapa kasus ditemukan bahwa orang diberi kortison dalam jangka panjang untuk pengobatan peradangan jerawat yang parah ternyata terkena penyakit TBC.
Kortison dalam dosis yang tinggi tidak hanya mengontrol perlawanan tubuh terhadap kuman dan peradangan, tetapi juga memperlambat proses penyembuhan luka, menyebabkan lemah tulang, membuat kulit menjadi tipis (meninggalkan tanda-tanda kemerahan), wajah bengkak, bahu dan perut membesar, juga mempengaruhi keadaan emosi dan suasana hati seseorang. Bahkan dapat pula menyebabkan kerusakan pada kelenjar endokrin.
Oleh karena itu, dewasa ini kortison digunakan dengan lebih berhati-hati. Pada beberapa jenis rematik, injeksi kortison ke dalam tulang sendi yang terkena rematik dapat menolong. Pada beberapa kondisi kulit, penggunaan kortison jangka pendek dapat efekti juga. Sedang pada kondisi alergi seperti asma, bila digunakan dengan hati-hati dan tidak terlalu banyak, dapat membantu meredakan.
Kortison dapat menolong orang-orang yang mengalami syok akibat kecelakaan hebat atau pengalaman yang membahayakan jiwa dan membantu pasien yang luka parah untuk terus bertahan sampai pertahanan tubuh dan mekanisme penyembuhan mengambil alih tugas. Kortison juga menolong orang yang baru saja menjalani operasi transplantasi dari kemungkinan penolakan tubuh terhadap organ tubuh baru.
Tetapi obat ini dan obat-obat yang mengandung steroid lainnya tentu saja tidak dapat menyembuhkan segala jenis penyakit.
Mengapa ada atlet yang menggunakan hormon?
Karena beberapa hormon steroid yang berasal dari kelenjar anak ginjal disamping bertugas mengantarkan protein ke seluruh tubuh, juga berfungsi dalam pembentukan otot (otot hampir seluruhnya terbuat dari protein).
Pada tahun-tahun pertama diperkenalkan obat-obat yang mengandung steroid, terbukti bahwa beberapa jenis diantaranya dapat memperbesar otot. Hal ini sangat mengembirakan para atlet karena obat semacam itu bisa membuat kita lebih kuat atau lebioh cepat dari orang lain. Steroid juga disebut hormon anabolik karena membentuk zat otot yang baru dan banyak dimanfaatkan oleh para atlet Olimpiade dan pelatihnya untuk meningkatkan ketahanan fisiknya.
Tetapi kemudian, ditemukan bahwa steroid dapat menimbulkan efek sampingan yang berat, yaitu kanker pada hati karena hati adalah tempat pembuangan kelebihan hormon; perubahan fungsi seksual dan juga dapat menimbulakan efek antiperadangan yang berbahaya. Sejak itu atlet-atlek yang berakal sehat tidak lagi berani menggunakan steroid.
Mengapa ada dokter yang berpendapat bahwa krim hormon membahayakan kulit padahal tubuh manusia mengandung banyak hormon?
Karena semua zat dapat masuk ke dalam aliran darah melalui kulit sehingga mudah tersebar ke seluruh tubuh. Zat apapun yang menempel pada kulit menimbulkan efek yang luas. Hormon pada kulit sebagai kosmetik baru menimbulkan efek sampingan yang tidak menyenangkan bila dipakai dalam waktu lama dan dalam jumlah besar. Jadi, menggunakan krim hormon pada kulit dengan maksud menghilangkan kerut-kerut wajah atau memperbesar payudara adalah usaha yang berbahaya dan hanya membuang-buang waktu saja. Bila pemakain krim dihentikan maka kulit akan kembali ke kondisi semula dan bahkan mungkin dapat menjadi lebih buruk lagi.
Apakah pemakaian hormon dapat meningkatkan gairah seksual seseorang?
Itu semua bergantung kepada keadaan hormon tersebut. Bila seseorang kekurangan hormon seks yang vital, misalnya seorang pria yang konsentrasi testosteronnya rendah sekali karena adanya gangguan pada testis, maka libidonya (nafsu birahi) mungkin akan hilang. Pada kasus yang khusus ini, pemberian testosteron dapat membantu membangkitkan kembali nafsu birahi pria tersebut. Tetapi bila ia menderita impotensi dan sudah tidak tertarik pada pasangannya lagi, pemberian testosteron tidak akan membantu sama sekali. Pemberian testosteron secaa terus-menerus juga tidak akan memecahkan masalah yang pokok dan sama sekali tidak akan membuat pasangan hidupnya tampak lebih menggairahkan, malah sebaliknya dapat merusakan gairah seksual orang itu. Di dalam sistem endokrin terdapat lengkung umpan balik. Bila konsentrasi darah hormon tertentu sudah benar, maka kelenjar hipofisis akan menghentikan produksi hormon tersebut. Jadi, pemberian hormon seks sebenarnya justru akan mengurangi konsentrasi darah.
Demikian juga dengan penggunaan hormon pada wanita. Ada pendapat bahwa wanita pada masa menapause kekurangan ekstrogen sehingga gairah seksualnya menurun. Teori yang mendasari pendapat ini adalah bahwa pemberian ekstrogen ekstra sebagai HRT (Hormone Replacement Therapy) akan memulihkan gairah seksualnya. Hal ini tidak benar. Penyebab paling umum dari hilangnya gairah seksual pada masa menopause bukanlah kekurangan hormon, tetapi kurangnya penghargaan diri sendiri – merasa tua, lelah dan bosan.
Sebenarnya adalah lebih wajar bagi wanita untuk merasa lebih bergairah pada masa menopause dari pada kehilangan gairah hidup. Ini disebabkan karena estrogen adalah lawan daripada androgen, hormon pria yang dipunyai baik oleh pria maupun wanita (pada wanita lebih sedikit). Dan ketika kedudukan estrogen mulai goyah pada masa menopause, androgen mengambil alih peranan dan meningkatkan minat seksual wanita asalkan wanita tersebut menyukai dirinya sendiri, menikmati hidupnya, serta mencintai dan dicintai oleh pasangannya.
Mengapa ada wanita yang wajah, dada, dan tubuhnya ditunbuhi bulu rambut? Tetapi mengapa ada pria yang dadanya licin?
Pada umumnya pria lebih banyak ditumbuhi bulu daripada wanita, misalnya pada dada, wajah dan perut. Meskipun demikian, hal tersebut bukan merupakan ketentuan umum tetapi lebih banyak dipengaruhi unsur keturunan yang berbeda-beda.Misalnya, bangsa kulit putih yang dari Eropa Tengah cenderung berjenggot lebat dan tubuhnya berbulu, sedangkan bangsa kulit hitam yang berasal dari Afrika Selatan dan Barat Daya biasanya tidak berjenggot dan tubuhnya sama sekali tidak berbulu. Para wanita di sekitar Laut Tengah sering kali berkumis dan tangan serta kakinya berbulu, sedangkan kebanyakan pria Asia tubuhnya tidak berbulu tetapi cenderung berjenggot lebat.
Selain perbedaan keturunan, perbedaan individu juga mempengaruhilebat tidaknya rambut seseorang. Ada wanita yang normal dan sehat, tetapi hormonnya tidak seimbang sehingga wajah atau di sekitar puting payudaranya ditumbuhi banyak rambut. Banyak wanita mengalami bahwa dengan bertambahnya usia, dagu, dan bagian atas bibir mulai ditumbuhi rambut. Demikian pula dengan pria yang ketika masih berusia belasan tahun, dada mereka licin, tiba-tiba menjelang usia 30 berbulu lebat. Hal ini disebabkan oleh perubahan pola hormon yang merupakan gejala normal.
Persoalan timbul bila orang mengalami pertumbuhan rambut dengan sangat lebatnya atau sebaliknya sangat cepat kehilangan rambut. Hal yang tidak wajar tersebut harus segera diperiksakan ke dokter. Bagi kebanyakan kita, masalah yang ada menyangkut masalah kosmetika. Dengan menggunakan krim atau lilin atau elektrolisa, banyak wanita dan pria dapat menghilangkan rambut di wajah dan dada mereka, bila dirasakan memang sangat mengganggu.
http://www16.brinkster.com/mtkr/infosehat.asp?ID=8
Menopause merupakan transisi fisik alamiah yang dialami oleh setiap wanita saat dia bertambah umur. Sering diterjemahkan secara bebas sebagai berhenti menstruasi terakhir dalam hidup seorang wanita. Hal ini menekankan transisi yang tiba-tiba dan komplit, walaupun proses sebenarnya berjalan lumayan perlahan. Walaupun kebanyakan wanita mengalami perubahan ini antara usia 48 dan 52, beberapa yang lain berhenti haid pada akhir 30-an atau awal 40-an, dan yang lain terus mengalami haid hingga pertengahan 50-an. Proses menuju menopause dimulai dengan perlambatan fungsi indung telur, biasanya lima tahun sebelum periode menstruasi terakhir, dan perubahan-perubahan fisik dan emosi tambahan selama beberapa tahun setelah haid terakhir. Selama masa ini, ada perubahan dalam keseimbangan hormon, dengan pengurangan jumlah estrogen yang diproduksi indung telur. Akhirnya, ada tingkat produksi estrogen yang begitu rendah sehingga haid menjadi tidak teratur, dan akhirnya berhenti. Saat daur menstruasi berhenti, tingkat progesteron juga menurun. Bersama-sama, hormon-hormon ini mempengaruhi dan mengatur beberapa fungsi fisik dan emosi, dan dengan perubahan kadar keduanya, banyak wanita mengalami lebih dari penghentian haid.
Menopause menyebabkan beberapa perubahan fisik yang dapat mempengaruhi fungsi seksual seorang wanita. Berkurangnya kadar estrogen dan progesteron saat dan setelah menopause menyebabkan lapisan dinding vagina menjadi tipis dan lebih keras. Sebagai tambahan, produksi cairan vagina turun, menambahkan rasa tidak nyaman saat bersetubuh. Terapi pengganti estrogen dapat membantu menghadapi perubahan-perubahan ini pada banyak wanita, namun resikonya dapat melebihi keuntungannya bagi wanita yang menderita penyakit peredaran darah, kanker payudara, atau kanker rahim. Estrogen buatan atau krim, yang mengandung dosis estrogen lebih rendah dan digunakan dalam periode lebih pendek, merupakan pilihan lain untuk menjaga kelangsungan hidup vagina. Bagi para wanita yang tidak dapat, atau memilih untuk tidak menggunakan pengobatan estrogen, pelembab vagina dapat mengurangi kekeringan vagina saat berhubungan intim.
Menopause bukan berarti tanda berakhirnya rasa tertarik atau aktifitas seksual seorang wanita, seperti yang sering diduga di masa lalu. Bukan hilangnya estrogen, tetapi kepercayaan dan sikap terhadap seks dan menopause, atau pertambahan usia, yang sepertinya penting bagi keinginan dan aktifitas seksual. Dalam tahun-tahun belakangan ini telah menjadi jelas bahwa bukan hanya ketertarikan dan kapasitas akan seks meningkat setelah menopause, tapi banyak wanita yang melaporkan meningkatnya kenikmatan seks karena kekhawatiran akan kehamilan yang tidak direncanakan tidak lagi menjadi masalah.
Beberapa wanita mengalami hal ini sebagai transisi yang mulus dengan sedikit ketidaknyamanan fisik, dimana beberapa wanita yang lain mengalami banyak gejala-gejala yang tidak nyaman seperti rasa panas, keringat tengah malam, perubahan mood, pendarahan berat tidak teratur, pengeroposan tulang, dan pengeringan vagina (yang dapat menyebabkan hubungan intim yang menyakitkan). Sebanyak 80% wanita mengalami menopause dengan reaksi fisik negatif. Wanita mengalami gejala yang lebih buruk lagi bila mereka tengah berada dibawah stres emosi yang sangat kuat atau mempunyai kebiasaan makan tertentu yang melibatkan konsumsi kafein dalam jumlah besar, gula, atau konsumsi alkohol. Rasa panas merupakan masalah paling tidak nyaman yang sering dikeluhkan wanita. Walaupun kebanyakan wanita mengalami rasa panas ini selama dua atau tiga menit, beberapa yang lain mengalaminya lebih lama, bahkan sampai satu jam. Kira-kira 80% wanita yang mengalami menopause mengalami rasa panas, dan bagi kira-kira 40% wanita tersebut gejalanya menjadi sangat berat sehingga mereka mencari pertolongan medis.
Beberapa wanita telah menandai bahwa minum kopi atau alkohol terkadang dapat mendatangkan rasa panas. Beberapa wanita menemukan bahwa gejala-gejala tertentu dapat mereda dengan bantuan terapi pengganti hormon, yang berupa beberapa variasi estrogen, progesteron, dan androgen. Sebagai tambahan terhadap terapi hormon, ramuan lain yang telah terbukti membantu depresi, rasa terganggu, dan tegang yang dialami beberapa wanita adalah penggunaan triptofan (asam amino yang memiliki efek penenang, secara alami terdapat pada susu panas, daging, ikan tongkol, ayam, telur, dan bayam), teh herbal ringan (seperti teh melati diminum sebelum tidur), olahraga teratur, dan terapi relaksasi.
Seperti halnya masalah-masalah kesehatan mana saja, menopause adalah pengalaman hidup yang dapat ditentramkan dengan perawatan tubuh yang baik, olahraga dan makan yang sehat. Gandum murni, polong-polongan, sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, porsi kecil daging, dan minyak tak jenuh lebih baik daripada diet yang penuh garam, gula, kafein, alkohol, produk susu (sumber kalsium bagus lainnya seperti sayuran hijau, kedelai, ikan, dan kaldu ayam dari tulangnya), serta lemak.
Menopause prematur dapat disebabkan oleh berbagai hal. Salah satunya adalah operasi pengangkatan kedua indung telur sebagai bagian dari histerektomi untuk mengobati kanker indung telur atau kanker lain pada sistem reproduksi, endometriosis berat, infeksi yang mengancam kelangsungan hidup, atau untuk melindungi wanita dari kemungkinan kanker dimasa depan. Kira-kira 5% wanita mewarisi kecenderungan menopause awal dari ibunya dan dilahirkan dengan beribu-ribu lebih sedikit telur dari kebanyakan wanita. Yang lain mewarisi kelainan autoimun dimana sistem imunisasi tubuh mereka merusak sel-sel indung telur untuk alasan yang tidak diketahui. Wanita-wanita ini cenderung mengalami menopause awal dan serangkaian gejala daripada kebanyakan wanita.
Efek samping yang tidak menyenangkan dari menopause dapat diperkuat dengan arti menopause itu terhadap wanita. Beberapa wanita mungkin melihat hal ini sebagai tanda menjadi tua; yang lain menyesali hilangnya masa-masa bisa mengandung anak. Tahap kehidupan ini dapat terjadi pada saat bersamaan dengan perubahan-perubahan dalam hidup lainnya: anak-anak mungkin masuk perguruan tinggi, orang tua menjadi tua dan membutuhkan lebih banyak perawatan, dan wanita mengalami kehilangan kerabat atau pasangan. Pengalaman menopause dapat ditentramkan dengan melihatnya dalam konteks bahwa ada stres lain yang dapat terjadi dalam hidup seorang wanita. Seringkali membiarkan diri sendiri menangisi kehilangan yang dialami akan menawarkan beberapa keredaan untuk menyesuaikan diri ke dalam fase hidup normal ini. Menemukan seseorang yang perhatian untuk berbicara, seperti wanita lebih tua yang telah melalui transisi ini dengan sukses, mungkin dapat menolong. Pendekatan alternatif yang menargetkan tantangan-tantangan fisik, medis, dan emosional yang menemani menopause dapat memudahkan transisi menjadi hal yang menyenangkan hati dan pikiran.
Menopause pria merupakan konsep yang lumayan baru yang mengacu kepada semacam krisis psikologis atau emosional yang terjadi pada beberapa pria di usia 40-an, 50-an, atau awal 60-an. Karena pria tidak mengalami menstruasi, menopause terdengar seperti istilah yang kurang pantas untuk fenomena pria ini. Juga disebut sebagai krisis tengah umur. Menopause pria atau krisis tengah umur biasanya menunjukkan diri sendiri dalam bentuk gejala-gejala depresi tanpa sebab-sebab yang jelas, cerminan kuat akan arah hidup seseorang atau bahkan masa depan, dan mungkin beberapa perubahan sifat dan tingkah laku.
Seperti halnya penurunan produksi estrogen pada wanita saat menopause, begitu juga produksi testosteron pada pria dimasa ini. Konsekuensi fisik tidak begitu serius dibandingkan wanita, namun beberapa pria memang mengalami perubahan. Hal ini termasuk lamanya mencapai ereksi, ejakulasi yang dirasa kurang kuat, dan periode refraktori lebih lama (setelah ejakulasi, waktu yang dibutuhkan seorang pria untuk bisa berejakulasi lagi). Kebanyakan pria juga mengalami penurunan kekuatan dan daya tahan secara bertahap. Di pihak lain, kendali ejakulasi cenderung meningkat, dan pria tetap dapat menyebabkan kehamilan. Lebih jauh lagi, olahraga teratur dapat memerangi sebagian besar dari penurunan kekuatan dan daya tahan.
Bagi beberapa pria, perubahan fisik pada saat ini menandakan ancaman terhadap kejantanan dan kemaskulinan mereka, ditandai dengan stres psikologis dan perubahan perilaku. Ada beberapa pria yang melihat masa ini sebagai ancaman yang sangat besar sampai-sampai mereka mencari jalan untuk membuktikan kemudaan, kekuatan, dan kejantanan mereka dengan cara mencari pasangan seks sebanyak-banyaknya, atau dengan melakukan kegiatan fisik yang berlebihan.
Tidak semua pria mengalami menopause pria, dan dari mereka yang mengalaminya, hanya sekitar 25% yang terkena efeknya. Jangka waktu krisis tengah umur ini berbeda-beda. Bisa dikonsentrasikan dalam beberapa bulan, atau dapat berlanjut selama bertahun-tahun. Umumnya, memiliki keluarga yang mendukung dan pengertian serta mampu mendiskusikan kekhawatiran yang sedang berlangsung akan menolong pria mengatasi hal ini.
(Sumber: Satumed)
PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI DESA DAN DI KOTA
SEMINAR SEHARI
RABU 21 MEI 1997
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA
KESEHATAN SEKSUAL REPRODUKSI
DR. dr. Wimpie Pangkahila
PENDAHULUAN
Sungguh tidak mungkin berbicara tentang kesehatan reproduksi tanpa berbicara tentang seksualitas. Masalahnya sistem reproduksi dan sistem seksual boleh dikatakan merupakan satu sistem, walaupun fungsinya dapat dipisahkan.
Dahulu ketika kontrasepsi belum diriapatkan, fungsi reproduksi dan fungsi seksual seolah-olah menjadi satu. Hubungan seksual (fungsi seksual), seolah-olah identik dengan kehamilan (fungsi reproduksi), karena hubungan seksual selalu beresiko menimbulkan kehamilan. Tetapi setelah kontrasepsi menjadi sebagian kebutuhan hidup manusia, fungsi reproduksi terpisah dari fungsi seksual. Maka manusia dapat melakukan fungsi seksualnya tanpa menimbulkan akibat pada fungsi reproduksinya. Bahkan kemudian manusia febih banyak menggunakan fungsi seksual daripada fungsi reproduksinya, karena fungsi reproduksi telah disepakati hanya dibatasi dengan sedikit anak. Di Indonesia semboyan "dua anak cukup’ agaknya sudah memasyarakat.
Maka sesungguhnya dalam peqalanan hidupnya, manusia lebih banyak berurusan dengan kesehatan seksual daripadsa kesehatan reproduksinya. Dengan demikian istilah kesehatan seksual-reproduksinya agaknya lebih mengena daripada kesehatan reproduksinya. Tetapi memang disadari penggunaan kata "seks" bagi sebagian orang di negeri ini seolah-olah merupakan sesuatu yang sangat mengerikan dan perlu dihindari, walaupun mereka juga akrab dengan urusan seksual.
atas^
PERKEMBANGAN SEKSUAL- REPRODUKSI
TAHAP PERKEMBANGAN AWAL
Pada masa remaja awal mulailah terjadi perkembangan seksual-reproduksi. Perkembangan seksual-reproduksi pada masa remaja dipengaruhi oleh hormon seks, baik pada laid-laki maupun perempuan. Hormon seks yang penting ialah testosteron, estrogen dan progesteron.
Pada perempuan, tanda fisik pertama yang menunjukkan perkembangan seksual adalah perkembangan payudara. Perkembangan ini diikuti oleh tumbuhnya rambia di bagian pubis dan di sekitar kelamin dan terjadinya menstruasi. Perkembangan payudara melewati 5 stadium, yaitu
Stadium 1 Bentuk infantil atau anak-anak
Stadium 2 Perkembangan payudara pubertas awal yang berbentuk tonjolan kecil jaringan payudara.
Stadium 3 Ukuran areola mamma (sekitar puting susu) dan payudara sendiri semakin besar dengan kontur bulat.
Stadium 4 Puting susu dan areola mamma bertambah besar dan membentuk tonjolan kedua di atas payudara
Stadium 5 Bentuk payudara dewasa. Tonjolan kedua yang tampak pada stadium 4 kini menjadi satu dengan kontur payudara.
Pertumbuhan rambut pubis pada perempuan juga melewati 5 stadium sebagai berikut:
Stadium 1 Bentuk infantil . Tidak ada rambut yang sebenarnya, meskipun mungkin ada rambut halus.
Stadium 2 Tumbuh rambut yang jarang, berpigmen dengan di daerah mons pubis dan labia
Stodium 3 Rambut pubis menjadi semakin gelap, lebih kasar dan keriting. Distribusinya masih minimal.
Stadium 4 Rambut pubis sudah seperti rambut pubis dewasa.
Stadium 5 Distribusi rambut pubis menjadi khas seperti pada perempuan dewasa yaitu berbentuk segitiga terbalik.
Seiring dengan itu, alat-alat kelamin perempuan baik bagian luar maupun bagian dalam juga berkembang menjadi sempuma. Alat kelamin bagian luar terjadi dari labia majora (bibir besar), labia minora (bibir kecil), dan klitoris. Sedang alat kelamin bagian dalam terdiri vagina yang di bagian lubang keluarnya mempunyai hymen (selaput dara) rahim, 2 saluran telur , dan 2 indung telur. Gangguan perkembangan mengakibatkan alat kelamin tidak sempurna dan tidak berfungsi.
Menstruasi pertama pada umumnya tejadi pada waktu payudara telah mencapai stadium 4, sebagian lagi pada waktu stadium 3, dan sedikit sekali mengalami ketika payudara mencapai stadium 2. Di samping perubahan-perubahan itu, bokong tampak melebar dan suara menjadi feminim.
Pada remaja laki-laki perubahan yang tejadi adalah bertambah besarnya buah pelir dan penis, tumbuhnya kumis dan rambut ketiak serta suara yang menjadi besar. Perkembangan kelamin laki-lai juga melalui 5 stadium, yaitu :
Stadium I Infantil, mulai dari lahir sampai perkembangan testis pubertas dimulai.
Stadium 2 membesaran testis (buah pefir) dan skrotum (kantung buah pelir) dengan perubahan warna skrotum yang semakin merah dan perubahan tekstur kulitnya.
Stadium 3 Penis bertambah panjang dan diametemya membesar. Testis dan skrotum masih mengalami perkembangan.
Stadium 4 Ukuran penis dan tests bertambah lagi. Skrotum berwama gelap. Glens penis (bagian kepala penis) telah berkembang sempuma.
Stadium 5 Ukuran dan bentuk kelamin dewasa.
Anak laki-laki mencapai stadium 2 pada usia 11-12 tahun, dan mencapai stadium 5 pada usia 15-16 tahun. Pertumbuhan rambut pubis pada laki-laki mirip dengan pertumbuhan pada perempuan yaitu melalui 5 stadium juga.
Peristiwa lain yang benar-benar merupakan pengalaman baru bagi remaja laki-laki ialah terjadinya nocturnal ejaculation yaitu keluamya sperma ketika tidur, yang biasanya diriahului oleh mimpi erotik. Noctumal Ejaculation biasanya terjadi bersama dengan nocturnal orgasm (orgasme = puncak reaksi seksual yang menimbulkan sensasi erofik yang menyenangkan). Pada remaja perempuan, frekuensi nocturnal orgasm lebih jarang. Tetapi frekuensi menjadi lebih sering pada remaja perempuan yang sebelumnya pernah mengalami orgasme, misalnya melalui masturbasi atau hubungan seksual.
Tetapi perkembangan seksual secara biologis dan fisiologis itu harus disertai oleh perkembangan psikoseksual yang selaras agar kehidupan seksual menjadi normal. Freud membagi perkembangan psikoseksual pada masa anak-anak menjadi 4 stadium, yaitu 1) Fase Oral, 2) Fase Anal, 3) Fase Phallus, dan 4) Fase Laten.
Setelah itu anak memasuki masa remaja. Secara psilds, perubahan yang terjadi pada remaja ialah munculnya dorongan seksual, perasaan cinta dan tertarik kepada lawan jenisnya. Perasaan-perasaan ini juga tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon seks, yaitu testosteron.
Perkembangan seksual yang terjadi pada remaja menimbulkan berbagai bentuk ekspresi seksualitas, yaitu masturbasi, nocturnal orgasm , percumbuan, dan hubungan seksual baik secara homoseksual maupun heteroseksual.
MASA REPRODUKSI AKTIF
Masa remaja sampai masa dewasa awal (15-45 tahun) merupakan masa reproduksi aktif, artinya masa di mana kesuburan berada dalam keadaan optimal, yadu perempuan mampu dan mudaj menjadi hamil, sedang laki-laki menjadi mampu dan mudah menghamili.
Data global di seluruh dunia menunjukkan kematian dan kesakitan ibu dan anak tinggi bila terjadi kehamilan senbelum berumur 18 tahun, sesudah berumur 35 tahun, dan sesudah terjadi 4 kelahiran dengan jarak kurang 2 tahun. Kehamilan pada usia di atas 35 tahun lebih memungkinkan terjadinya keguguran, bayi lahir mati, cacat bawaan pada bayi, dan kematian ibu.
Karena itu dalam perencanaan keluarga Indonesia, digunakan konsep NKKBS (Norma Koluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera) yaitu hamil pada umur 20-30 tahun, cukup 2 anak dengan jarak kelahiran 3 tahun. Setelah itu berhenti dari beban kehamilan dan kelahiran.
Tetapi konsep ini masih mengalami hambatan, khususnya ketika "dua anak cukup” dihubungkan dengan "laki-laki perempuan sama saja". Hambatan ini terutama muncul di masyarakat yang menempatkan laki-laki lebih tinggi dari wanita, yang sangat berkaitan erat dengan adat-istiadat setempat. Untuk mengatasi hambatan ini teknologi kedokteran reproduksi melakukan upaya preseleksi jenis kelamin bayi sesuai dengan yang direncanakan, walaupun hasilnya tidak selalu tepat.
Selain" hambatan itu, batasan minimal 20 tahun tidak diriukung oeh Undang-undang karena Undang-undang Perkawinan tahun 1974 mencantumkan usia minimal 16 tahun untuk wanita dan 19 tahun untuk laki-laki. Memang telah teladi kecenderungan untuk menunda usia menikah baik bagi wanita maupun pda. Tetapi perkayanan antar remaja masih saja banyak dijumpai terutama di daerah pedesaan. Barangkali sudah tiba saatnya batas usia minimal tersebut diubah dan disesuaikan dengan perkembangan masa kini untuk mencegah bedangsungnya perkawinan usia remaja yang berdampak buruk baik bagi pihak pria, wanita , dan bayi.
Setelah tidak lagi merencanakan hamil dan melahirkan, fungsi reproduksi tidak berperan lagi. Maka tinggal fungsi seksual yang berperan dalam sisa usia yang masih panjang, bahkan semakin panjang, dengan semakin baiknya tingkat kesehatan dan sosial ekonomi masyarakat. Pada masa inilah kerap muncul masalah bila kesehatan seksual tidak diperhatikan dengan benar.
MENOPAUSE DAN ANDROPAUSE
Setelah melalul masa reproduktif aktif terjadilah perbedaan yang sangat jelas antara perempuan dan lald-laid dalam hal fungsi reproduksinya. Pada usia tua perempuan akan mengalami menopause, yang ditandai dengan berhentinya menstrusi. Pada masa menopause, fungsi reproduksi perempuan berhenti sama sekali, yang berarti tidak dapat menjadi hamil lagi. Tetapi ini bukan berarti padamnya kehidupan seksual perempuan.
Pada masa ini hormon estrogen dan progesteron menurun jauh sekali, yang selanjutnya menimbulkan berbagai akibat. Sekitar 80 % perempuan mengalami gejala akibat penurunan kadar hormon tersebut. Gejala yang umum terjadi adalah rasa panas pada tubuh bagian atas disertai warna kemerahan, berkeringat, dan kadang-kadang pusing. Rasa panas akan lebih mengganggu kalau terjadi pada malam hari, yang kemudian dapat mengganggu tidur sehingga dapat menimbulkan insomnia. Biasanya rasa panas ini akan hilang sendiri setelah terjadi beberapa tahun.
Akibat rendahnya kadar estrogen, terjadilah perubahan pada kelamin perempuan. Vagina berkerut dan lapisan epitelnya menipis, di samping elastisitas jaringannya hilang. Perlendiran vagina selama fase rangsangan, hanya sedikit terjadi. Perubahan-perubahan lni sering menimbulkan rasa sakit ketika melakukan hubungan seksual. Namun keadaan ini dapat diatasi sehingga tidak menghambat hubungan seksual untuk selanjutnya.
Menopause tidak menurunkan atau melenyapkah dorongan seksual perempuan bila keadaan kesehatan seara umum baik. Demikian juga kemampuan mencapai orgasme tidak berubah karena menopause.
Berbeda dengan perempuan, laki-aki tidak mengalami sesuatu yang berhenti pada usia tua. Produksi sperma terus berlangsung walaupun telah mengalami penurunan. Kadar testostemn memang menurun secara perlahan-lahan, sedang penurunan pree testosteron lebih besar. Penurunan kadar hormon seks steroid pada perempuan terjadi lebih tajam.
Sekkar 5 % laki-laki pada usia enam-puluhan mengalami keadaan yang disebut "Andropause" , suatu istiah yang barangkali kurang tepat karena tidak ada sesuatu yang berhenti pada laki-laki. Masa ini ditandai dengan beberapa keluhan yaitu kelelahan, hiangnya selera makan, hilangnya dorongan seksual yang disertai hilangnya potensi seksual, mudah tersinggung dan mudah terganggunya daya konsentrasi.
Pada usia tua reaksi seksual laki-laki mengalami perubahan sebagai berikut:
1. Diperlukan waktu lebih lama dan rangsangan langsung pada penis untuk mengalami ereksi.
2. Ereksi terjadi dalam keadaan kurang kuat dan susdut yang terbentuk antara penis dan dinding perut menjadi lebih besar.
3. Intensitas ejakulasi menurun, dan volume sperma berkurang.
4. Kebutuhan untuk mengalami ejakulasi biasanya juga berkurang.
5. Periode refrakter menjadi semakin lama.
Perubahan-perubahan yang bersifat penurunan ini seringkali mencemaskan banyak laki-laki, apalagi kalau tidak ada pengertian dari istrinya. Keadaan ini akan terasa sebagai suatu masalah cukup besar dan mengganggu kalau terdapat perbedaan usia yang mencolok dengan istrinya.
atas^
GANGGUAN FUNGSI REPRODUKSI
Di tengah gemuruhnya program KB yang intinya untuk menekan laju pertambahan penduduk, terdapat sokitar 15 % manusia Indonesia yang justru mongalami kemandulan atau gangguan kesuburan sehingga tidak dapat menjadi hamil.
Kemandulan disebabkan oleh gangguan pada suami (40%), gangguan pada isteri (40%), gangguan pada kedua pihak (10%), dan tidak diketahui sebabnya (10%). Diantara gangguan yang terjadi pada suami maupun istri, penyakit menular seksual dan penyakit infeksi lain merupakan penyebab yang banyak dijumpai.
Akibat ketidak - mengertian, sampai saat ini masih banyak suami yang menyalahkan isterinya atau menganggap istrinya mandul bila kehamilan tidak kunjung terjadi. Bahkan tidak sedikit yang kemudian menikah lagi, dan berkali-kali pula. Padahal gangguan kesuburan suami merupakan penyebab kegagalan kehamilan yang conderung semakin meningkat
Kemajuan dalam ilmu kedokteran, khususnya kedokteran reproduksi, walaupun sudah cukup dahsyat tetap tidak selalu mampu mengatasi semua masalah kemandulan. Maka lebih baik menghindari gangguan fungsi reproduksi dengan memelihara kesehatan seksual-reproduksi.
atas^
GANGGUAN FUNGSI SEKSUAL
Ada beberapa gangguan fungsi seksual yang dialami oleh pria maupun wanita, yang tidak jarang menimbulkan masalah lebih lanjut.
Gangguan fungsi seksual pada pria ialah impotensi, ejakulasi dini, ejakulasi terhambat, dan dyspharounia (rasa sakit ketika hubungan seksual). Sedang gangguan fungsi seksual pada wanita ialah kegagalan orgasme, dysphareunia, dan vaginismus (kekejangan abnormal otot vagina).
Gangguan fungsi seksual tidak jarang menimbulkan akibat buruk bagi hubungan suami istri, seperti ketidakharmonisan dalam perkawinan, terjadinya hubungan seksual ekstramadtal dengan segala akibatnya, hilangnya kebahagiaan dalam perkawinan, dan perceraian. Terhambatnya kehamilan juga dapat terjadi akibat gangguan fungsi seksual. Sebaliknya gangguan fungsi seksual juga dapat timbul akibat terhambatnya kehamilan.
Porkembengan seksologi dan andrologi telah mampu mengatasi gangguan fungsi seksual yang terjadi dengan cukup memuaskan.
atas^
PERUBAHAN PERILAKU SEKSUAL DAN AKIBATNYA
Sejak lebih dari satu dekade terakhir ini telah terjadi perubahan dalam pandangan dan perilaku seksual masyarakat, khususnya di kalangan remaja di Indonesia. Beberapa penelitan yang telah dilakukan di beberapa kota sejak tahun 1981 dengan kuat tolah menunjukkan adanya perubahan itu. Pola pergaulan menjadi semakin bebas yang diriukung oleh berbagai fasilitas, aktifitas seksual semakin mudah dilakukan, bahkan mudah berlanjut menjadi hubungan seksual. Agaknya hubungan seksual tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang sakral, yang hanya patut dilakukan dalam ikatan perkawinan. Beberapa bentuk hubungan seksual bebas yang terjadi di masyarakat ialah hubungan seksual dengan WTS/LTS, hubungan seksual dengan banyak pasangan, hubungan seksual dengan satu orang yang mompunyai banyak pasangan dan hubungan seksual dengan orang yang tidak dikenal baik.
lronisnya di sisi lain masyarakat, khusunya remaja tidak menerima pendiriikan seks yang benar dan bertanggung jawab. Mereka menerima inforrnasi tentang seks justru dari sumber yang salah, bahkan menyesatkan, misalnya dari cerita teman, video pomo, tayangan televisi dan film.
Maka tidak aneh bila timbul akibat buruk yaitu penularan Penyakit Menular Seksual (PMS) tertnasuk AIDS , kehamilan pra-nikah, dan kehamilan tidak diinginkan serta pengguguran kandungan. Ketiga masalah ini sebenarnya merupakan data yang momperkuat hasil-hasil penelitian perilaku seksual yang telah dilakukan di beberapa kota di Indonesia sehingga menjadi tidak dapat dibantah lagi.
Penyakit Menular Seksual dapat menimbul,..kan akibat lebih lanjut antara lain kemandulan, baik pada laki-laki maupun wanita. Bahkan kini penularan AIDS telah manjadi suatu ancaman yang tidak boleh diremehkan bagi keluarga, karena seks bebas morupakan cara penularan AIDS yang utama. Dari data kasus AIDS yang tercetat sampai Maret 1997 sejumiah 524,82 % mendapat penularan melalui hubungan seksual, baik heteroseksual (79,8%), maupun homoseksual (20,2%). Mereka terdiri dari kelompok usia remaja, dewasa awal, dewasa pertengahan bahkan dewasa lanjut.
atas^
PENUTUP
Kesehatan seksual-reproduksi berperan penting bagi terbentuknya sebuah keluarga yang bahagia dan sejahtera, yang sebenarnya merupakan inti suatu bangsa. Kalau kesehaten seksual-reproduksi masyarakat tidak sehat baik fisik maupun mental, maka kebahagisan dan kesejahteraan terganggu, bahkan lenyap. Lebih jauh, ketahanan bangsa menjadi runtuh.
Maka membina kesehatan seksual reproduksi morupakan hal penting dalam upaya membentuk masyarakat yang bahagia dan sejahtera dengan ketahanan yang andal.
atas^
DAFTAR RUJUKAN
Kolodny, R.C., Masters, W.H. , Johnson, V.E. (1979) : Textbook of Sexual Medicine. Little, Brown & Co. Boston. Pangkahila, W. (1991) : Kesehatan Seksual Remaja Dalam Era NKKBS. Seminar Peranan Kesehatan Saks Dalam Membentuk Keluarga Sejahtera, Perkumpulan Andrologi Indonesia, Surabaya, 26 Oktober 1991.
Pangkahila, W. (1992) : Hubungan Seksual Di Luar Nikah : Suatu Masalah Masyarakat Modem. Seminar Fenomena Hubungan Seksual Di Luar Nikah, Suatu tinjauan Masalah Dan Pemecahannya. Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia Daerah NTB. Mataram, 6 Agustus 1992.
Pangkahila, W. (1992) : Kesehatan Seksual Dalam Membina Keluarga Bahagia. Seminar Peranan Kesehatan Saks Dalam Membina Kaluarga Bahagia, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin,, Ujungpandano, 14 September 1992
Pangkahlia, W. (1992) : Seksualitas Usia Muda : Kenyataan Dan Pembinaannya. Seminar Saks, Suatu Segi Bagi Keluarga Bahagia,, Rs. St. Borromeus. Bandung, 3 Oktober 1992.
Pangkahila, W. (1997) : Perkembangan Seksual Remaja : Masalah dan Upaya Mengatasinya, Lokakarya Kesehatan Reproduksi Remaja,, YLKI,, Bukitunggi, 1 1 Maret 1997.
Pangkahila, W. (1997): Perilaku Seksual dan AIDS. Ceramah pada Kunjungan Ilmiah Badan Eksekubf Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Denpasar, 12 Maret 1997.
atas^
REMAJA DAN KESEHATAN IREPRODUKSI
dr. Ramona Sari
Remaja adalah golongan yang cukup banyak terdapat dalam susunan penduduk Indonesia dimana dari 200 juta penduduk, sekitar 20 % adalah golongan yang berusia 10 - 14 tahun. Kelak mereka akan menjadi orang tua dan mempunyai anak
Remaja pun mempunyai kedudukan yang unik karena dalam ilmu kedokteran digolongkan dalam usia peralihan ( pubertas) dan masa anak-anak ke masa dewasa. Peralihan yang terjadi bukan saja fisik dan mental, tetapi juga terjadi perubahan secara berangsur-angsur pada sistim reproduksinya menjadi matang dan berfungsi seperti orang dewasa. Setiap perubahan bagaimana pun juga akan menyebabkan timbulriya goncangan bagi individu yang mengalami.
Kesehatan reproduksi secara singkat dapat digambarkan sebagai suatu keadaan dimana fisik mental dan sosial dinyatakan sehat supaya dapat menjalankan fungsi reproduksi. Hal ini berarti mencakup
1. Kemampuan ber-reproduksi
2. Berhasil mempunyai anak yang sehat, dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa
3. Aman menjalankan proses reproduksi termasuk melakukan hubungan seks, hamil, melahirkan, memilih jumlah anak dan menetapkan pemakaian KB.
Dan yang terpenting disini adalah hak laki-laki atau perempuan untuk mendapatkan informasi dun pelayanan serta menentukan keinginannya dalam kehidupan reproduksi.
Seperti yang telah disebut di atas, usia remaja berdasar antara 12 - 24 th (12 - 21 th) Pada awal usia remaja teqadi perkembangan dan pemasangan alat dan fungsi reproduksi secara berangsur-angsur sampai mereka memasuki usia dewasa muda. Hal ini ditandai dengan adanya perubahan fisik seperti tubuh menjadi lebih tinggi dan otot tubuh menjadi lebih membesar, timbulnya jerawat wajah, tumbuh bulu diketiak dan kemaluan, tumbuhnya payudara, tejadi perubahan suara dan tumbuh kumis pada remaja pria. Dan yang terpenting adalah datangnya haid pada remaja putri dan hadirnya mimpi basah pada remaja putra, sebagai tanda bahwa organ reproduksinya mulai berfungsi. Perubahan ini kadang-kadang menimbulkan rasa cemas, takut, malu, merasa dirinya menjadi lain dan remaja pun bingung, karena mereka tidak mempunyai pengetahuan yang cukup dan tidak mendapat informasi yang memadai.
Selain itu terjadi pula perubahan minat dan perilaku pada remaja seperti:
• mereka mulai memperhatikan penampilannya
• mulai tertarik pada lawan jenisnya
• melakukan usaha untuk menarik perhatian lawan jenis, bertingkah laku lebih genit.
Dikota besar, gejala-gejala seperti ini dapat kita lihat dengan banyak-nya remaja yang mangkal dan "ngeceng" di pusat-pusat perbelanjaan (mal), tempat-tempat pertunjukan, atau kalau remaja tinggal di pinggiran kota atau desa, terlihat gerombolan remaja yang memadati tontonan layar tancap, pertunjukan dangdut di perayaan-perayaan.. Mereka terlihat berdandan habis-habisan memakai pakaian yang sedang "ngetrend" dan terutama perilaku remaja banyak diarahkan untuk menarik perhatian.
Salahkah sepenuhnya remaja melakukan hal tersebut?, sulit bagi kita untuk menghakimi mereka, semata-mata dari tingkahnya yang genit, bebas dan kadang beriebihan. Seiring dengan matangnya alat reproduksi, maka pada tubuh remaja juga teqadi peningkatan hormon seks (estrogen, progestron, ondmgen, antosteron) yang mempunyai libido (dorongan/gairah seks).
Libido ini adalah karunia Tuhan, untuk menimbulkan keinginan yang berhubungan dengan aktivftas seks yang diperlukan dalam reproduksi manusia. Rasa ingin tahu, sulitnya meredam dan mengendalikan dorongan seks ditambah tidak adanya pengetahuan dan informasi yang memadai mengenai kesehatan reproduksi, dapat menyebabkan remaja terjerumus pada kesulitan "besae”.
Seperti yang disebut di atas bahwa hak untuk mendapatkan informasi dan pelayanan reproduksi adalah hak setiap orang. Sementara pada orang dewasa saja agaknya sulit diriapat karena sifat 'tabu" membicarakan masalah seks. Apalagi pada remaja, dimana seharusnya mereka lebih baik mendapat informasi dari orang tua. Tetapi karena sebagian orang tua adalah produk diriikan generasi lama yang merasa tidak pantas, malu dan mengelak untuk membicarakan seks dengan anaknya. Bahkan mereka sendiri sebenarnya tidak mempunyai pengetahuan kesehatan reproduksi yang lebih dibanding anaknya, walaupun orang tua adalah pelaku seks yang aktif.
Memang sudah ada beberapa LSM dan pusat pelayanan remaja yang menyediakan pelayanan reproduksi dalam bentuk ceramah, konsultasi melalui telpon/surat dan ada beberapa buku saku yang pernah diterbitkan, tetapi belum banyak, menjangkau masyarakat remaja dan belum dimasyarakatkan secara maksimal. Sementara banyak pihak termasuk remaja, orang tua, guru, pendiriik pemuka agama dan tokoh, masyarakat yang merasa takut apabila informasi dan pendiriikan seks diberikan kepada remaja akan disalah gunakan oleh remaja. Maka remaja pun lebih senang bertanya pada teman sebaya yang tidak lebih baik pengetahuannya atau melihat dari film di TV , bioskop dan membaca dari buku, majalah yang lebih banyak menyajikan seks secara vulgar ketimbang pengetahuan pendiriikan seks yang benar.
Beberapa contoh "masalah" kesehatan reproduksi remaja yang sedng muncul pada saat seminar/ceramah
1. Masturbasi
Dari ceramah yang diadakan, selalu timbul pertanyaan mengenai masturbasi Amankah? berdosakah? bisa menyebabkan kemandulan? bisakah menghilangkan keperawanan?. Pertanyaan tersebut mungkin dapat mencerminkan adanya hasrat seks yang timbul pada remaja.
2. Jerawat dan bau bodan
Bisa jadi hal ini adalah sepele bagi orang dewasa, tetapi bagi remaja yang mengalami merupakan malapetaka, dapat menghilangkan percaya diri, menyebabkan rasa rendah diri dalam pergaulan. Padahal jerawat adalah keadaan normal pada saat puber yang akan hilang sendiri setelah menginjak masa dewasa. Bau badan dapat terjadi karena kelenjar keringat mulai aktif saat puber dan dapat diatasi dengan menjaga kebersihan diri. Dokter pun sering tidak menolong dengan memberikan penjelasan pada remaja, cukup memeriksa dan memberi resep.
3. Keputihan pada remja putri
Sebagian besar remaja putd mengalami keputihan, keluarnya cairan bedebih dari vagina. Walaupun keputihan bisa terjadi secara fisiologis dan normal, tetapi bisa juga disebabkan karena jamur atau kuman. Keadaan ini membuat remaja putri merasa tidak nyaman dan umumnya mereka enggan berkonsultasi dengan dokter kerena harus membicarakan dan diperiksa alat kelaminnya.
4. Keperawanan
Ternyata baik di kota besar dan kecil, topik ini banyak dipertanyakan baik oleh remaja putra maupun putri; karena walaupun zaman sudah maju, sebagian orang menganggap bahwa virgin/perawan adalah tanda pada seorang perempuan baik-baik Remaja putri sering takut bila keperawanannya dapat hilang akibat olah raga, terjatuh, terobek oleh jarinya sendiri, saat membersihkan daerah vagina ketika buang air kecil, buang air besar. Remaja putra pun sering mempertanyakan tanda fisik yang dapat dilihat dari seorang perempuan apakah dia masih perawan atau tidak Mengapa masalah keperawanan masih saja dipertanyakan dan mengapa keperjakaan tidak menjadi isu moral.
Beberapa hal yang harus menjadi perhatian utama bagi remaja dalam kaitan dengan kesehatan reproduksi:
1. Penundaan Usia Nikah
Karena harus menyelesaikan sekolah dan meniti kalir, maka banyak remaja yang harus menunda usia nikah. Sementara pematangan organ reproduksi dan gairah/libido semakin mendesak Perlu ada jalan keluar untuk mengatasinya.
2. lnformosi seks yang aman.
Banyak penelitian yang mengungkapkan remaja sudah melakukan hubungan seks di beberapa tempat dengan pacarnya atau berganti-ganti pasangan. Apabila hubungan seks sudah menjadi kebutuhan biologisnya, apakah bisa kita menyuruh begitu saja menghentikan? Ada baiknya bila terdapat informasi yang baik dan lengkap untuk remaja yang 'sudah terlanjur agar mereka dapat melakukan hubungan seks yang aman sehingga dapat terhindar dari PMS/AIDS dan kehamilan yang tidak diinginkan.
3. Parnikahan pada usia muda.
Hal ini dapat terjadi pasangan remaja yang mengalami "kecelakaan". Bagaimana dengan masa depan mereka yang harus putus sekolah, bagaimana dengan proses kehamilan dan persalinan pada remaja putri yang beresiko tinggi, dan dimana pasangan muda bisa memperoleh kontrasepsi supaya tidak terlanjur punya bayi berikut?
Pada keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi, anak gadisnya adalah tambang emas untuk mengentaskan kemiskinan keluarga. Bahkan sebelum alat reproduksiriya matang, remaja putri sudah dikawinkan dengan laki-laki yang lebih tua, lebih matang, dan jam terbang pengalaman seks nya sudah banyak, dengan demikian potensi untuk tertular PMS lebih besar dan juga karena semaidn muda la memulai hubungan seks dan berpotensi melahirkan anak banyak dalam keadaan gizi kurang, remaja putri juga beresiko untuk mendapat penyakit kanker leher rahim.
4. Remaja yang menjual dirinya untuk kebutuhan hidup atau kesenangan semata.
Tingginya angka standar aborsi dikalangan remaja, sering dikaitkan dengan pola hidupnya yang tidak lepas dari pengaruh lingkungan, keinginan untuk hidup mewah, mencoba bertualang dalam cinta, ajakan teman sering membuat remaja tidak mampu mempertahankan norma-norma yang sudah diajarkan oleh agama, orang tua dan sekolah. Gemedap kehidupan sering menggoda pada remaja untuk lebih mudah melakukan hubungan seks dengan siapa saja.
Dari pembahasan di atas kita dapati bahwa ternyata tidak mudah untuk mempersiapkan remaja memasuki tahap reproduksi sehat kaitan antara remaja, orang tua, guru, tokoh masyarakat tokoh agama, pihak pemerhati dan tenaga kesehatan harus lebih terbuka dalam hal pembedan informasi dan pelajaran kesehatan reproduksi.
http://www.bkkbn.go.id/hqweb/ceria/ma44perilaku.html#top
Artikel: Efek Samping Pengobatan Khusus Wanita
Tanggal: 17 Juli 2000
No.: 72.5
Penulis/Sumber: HIV+ No. 8. April/Mei 2000
Kesehatan Mental
Kemiskinan, penyalahgunaan narkoba, anggota keluarga sakit, penyakit kronis lain: Semua itu cukup untuk menempatkan wanita HIV-positif pada keadaan yang genting, jika bukan gangguan saraf pasti sejumlah keadaan yang menyedihkan. Dan ini tidak boleh dianggap enteng--atau memalukan. Depresi dapat menempatkan wanita menjadi lebih berisiko terinfeksi HIV dan membuat mereka lebih tidak mungkin untuk mengikuti jadwal pengobatan jika mereka menjadi HIV-positif. Nasihat yang utama: Cari dukungan sebaya--apakah teman positif yang lain, suatu kelompok, atau chat room di Internet.
Anemia
Bosan memikirkan mengapa Anda selalu merasa capek? Mungkin Anda anemia, kekurangan hemoglobin dalam darah. Wanita HIV-positif dua kali lebih mungkin menderita kondisi yang melemahkan ini daripada wanita HIV-negatif, dan kondisi tersebut mempengaruhi mutu hidup serta daya tahan hidup jangka panjang. Lihatlah pada hasil tes laboratorium Anda: hemoglobin kurang dari 12g/dL berarti anemia. Penelitian baru-baru ini menunjukkan suntikan alpha epoetin seminggu sekali dapat mengatasi anemia.
Lipodistrofi/Penyebaran Ulang Lemak
Tidak ada jawaban yang mudah bila bicara lifodistrofi. Ini adalah istilah panjang untuk penyebaran lemak dan gangguan metabolisme yang menyebabkan beberapa wanita mempunyai lemak tubuh di bagian perut dan payudara tetapi kehilangan lemak di wajah, lengan dan kaki. Lifodistrofi ditandai oleh kadar lipid dan trigliserida (lemak dalam darah) sangat tinggi. Ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, dan juga perubahan dalam toleransi terhadap gula darah, yang mungkin dapat menyebabkan resistan terhadap insulin dan diabetes. Karena sindrom ini begitu rumit, satu satunya aturan adalah menemukan masalah sebelum mencoba mengobatinya. Untuk menemukan apa yang terjadi, coba tes toleransi glukosa dan lipid waktu puasa, dan mempertimbangkan tes perbandingan pinggang-pinggul dan penilaian hormon. Berita baiknya adalah wanita kurang mungkin mempunyai riwayat kelainan lipid dibanding pria. Bahas strategi saat ini untuk mengatasi lipodistrofi dengan dokter Anda.
Asidosis Laktat
Istilah medis baru yang perlu diketahui: asidosis laktat, penimbunan asam dalam darah yang dikaitkan dengan AZT, ddI, dan jenis obat analog nukleosida lain. Ini adalah kondisi yang menimpa pelari maraton dan atlet ketahanan lainnya. Tetapi untuk orang dengan HIV, bukan pertanda yang baik untuk merasakan rasa terbakar ini. Asidosis laktat sering dikaitkan dengan steatosis hepatik, atau perlemakan hati, kondisi parah yang dapat mematikan, dan wanita mungkin lebih berisiko daripada pria. Satu penelitian FDA di AS yang mengkhawatirkan menemukan bahwa 83% kasus asidosis laktat terjadi pada wanita, 50% di antaranya kelebihan berat badan. Ini juga sulit untuk didiagnosis: Ahli hati, Dr. Douglas Dieterich dari New York University mengatakan, "Mungkin satu-satunya pola yang nyata adalah asidosis laktat tidak menjadi bertambah tetapi memburuk, hanya berangsur-angsur memburuk." Gejala dapat termasuk sakit otot yang hebat, kelelahan, mual, kelainan napas, dan kadang-kadang kelainan irama jantung. Belum ada terapi yang disetujui untuk mengobati asidosis laktat. Laporan yang bersifat anekdot mengesankan bahwa gizi tambahan yang dijual bebas seperti Co-enzyme Q, riboflavin, dan L-carnitine mungkin bermanfaat.
Hormon dan Fungsi Menstruasi
Data tentang bagaimana HIV terkait dengan siklus haid wanita, hormon, dan kehamilan tetap terjadi secara perlahan-lahan. Tahun lalu ada berita bahwa siklus ovulasi menimbulkan efek terhadap viral load, dan naik-turunnya siklus bulanan juga mengubah kadar obat anti-HIV dalam darah. Sejumlah rencana sedang dilakukan untuk meneliti terapi penambahan hormon dan HAART. HIV sendiri dapat mengganggu keseimbangan tubuh, yang menyebabkan kelelahan, kehilangan gairah seksual, atau perubahan keadaan kulit dan kelembaban vagina. Mungkin dokter harus dipaksa untuk memeriksa estrogen, progesteron, dan testosteron, tetapi hasil pemeriksaan ini memang benar-benar bermanfaat. Wanita yang tidak haid secara teratur tetap lebih berisiko mengalami resistansi terhadap insulin. Jika masa haid Anda berhenti, mungkin ini juga menandakan resistansi terhadap insulin.
http://www1.rad.net.id/aids/WARTA/WA07205.htm
Anatomi dan Fisiologi
Sistem Reproduksi Wanita
Kuliah Obstetri Ginekologi
dr. H. M. Soepardiman / dr. T.Z. Jacoeb / dr. H. Junizaf
Kuliah sebelumnya
Problem Oriented Medical Record
Kuliah berikutnya
Gametogenesis, Fertilisasi dan Implantasi
Menu / Daftar Isi CAKUL
ADA KOREKSI / TAMBAHAN !?!? E-MAIL ABUD !!!!
Homepage Abud
PERLU BACA SENDIRI JUGA ANATOMI / HISTOLOGI / FAAL !!
ALAT REPRODUKSI WANITA
Terdiri alat / organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak dalam rongga panggul.
Eksternal (sampai vagina) : fungsi kopulasi
Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi ovum, transportasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan fetus, kelahiran.
Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh hormon-hormon gondaotropin / steroid dari poros hormonal thalamus - hipothalamus - hipofisis - adrenal - ovarium.
Selain itu terdapat organ/sistem ekstragonad/ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh siklus reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya.
GENITALIA EKSTERNA
Vulva
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum, kelenjar-kelenjar pada dinding vagina.
Mons pubis / mons veneris
Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis.
Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.
Labia mayora
Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak mengandung pleksus vena.
Homolog embriologik dengan skrotum pada pria.
Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora.
Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu (pada commisura posterior).
Labia minora
Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut. Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf.
Clitoris
Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan corpus clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina.
Homolog embriologik dengan penis pada pria.
Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung serabut saraf, sangat sensitif.
Vestibulum
Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia minora. Berasal dari sinus urogenital.
Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae externum, introitus vaginae, ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-kiri. Antara fourchet dan vagina terdapat fossa navicularis.
Introitus / orificium vagina
Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan.
Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae. Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya berbentuk fimbriae). Bentuk himen postpartum disebut parous.
Corrunculae myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yang robek yang tampak pada wanita pernah melahirkan / para.
Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen imperforata) menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna.
Vagina
Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix uteri di bagian kranial dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral. Daerah di sekitar cervix disebut fornix, dibagi dalam 4 kuadran : fornix anterior, fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri. Vagina memiliki dinding ventral dan dinding dorsal yang elastis. Dilapisi epitel skuamosa berlapis, berubah mengikuti siklus haid.
Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir dan untuk kopulasi (persetubuhan).
Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri, bawah dari sinus urogenitalis. Batas dalam secara klinis yaitu fornices anterior, posterior dan lateralis di sekitar cervix uteri.
Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior dinding vagina, sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus vaginal.
Perineum
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus profunda, m.constrictor urethra).
Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina.
Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur.
GENITALIA INTERNA
Uterus
Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum (serosa).
Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi konseptus.
Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi konsepsi dikeluarkan.
Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks uteri.
Serviks uteri
Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan / menembus dinding dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen utama: otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis uteri (dinding) dengan lubang ostium uteri externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri internum (dalam, arah cavum). Sebelum melahirkan (nullipara/primigravida) lubang ostium externum bulat kecil, setelah pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida) berbentuk garis melintang. Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina ischiadica. Kelenjar mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks yang mengandung glikoprotein kaya karbohidrat (musin) dan larutan berbagai garam, peptida dan air. Ketebalan mukosa dan viskositas lendir serviks dipengaruhi siklus haid.
Corpus uteri
Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada ligamentum latum uteri di intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan endometrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-hormon ovarium. Posisi corpus intraabdomen mendatar dengan fleksi ke anterior, fundus uteri berada di atas vesica urinaria.
Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dan serviks uterus bervariasi selama pertumbuhan dan perkembangan wanita (gambar).
Ligamenta penyangga uterus
Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum cardinale, ligamentum ovarii, ligamentum sacrouterina propium, ligamentum infundibulopelvicum, ligamentum vesicouterina, ligamentum rectouterina.
Vaskularisasi uterus
Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca interna, serta arteri ovarica cabang aorta abdominalis.
Salping / Tuba Falopii
Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang tuba kiri-kanan, panjang 8-14 cm, berfungsi sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai cavum uteri.
Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular (longitudinal dan sirkular) serta mukosa dengan epitel bersilia.
Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars ampularis, serta pars infundibulum dengan fimbria, dengan karakteristik silia dan ketebalan dinding yang berbeda-beda pada setiap bagiannya (gambar).
Pars isthmica (proksimal/isthmus)
Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba pengendali transfer gamet.
Pars ampularis (medial/ampula)
Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula / infundibulum, dan pada hamil ektopik (patologik) sering juga terjadi implantasi di dinding tuba bagian ini.
Pars infundibulum (distal)
Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada ujungnya, melekat dengan permukaan ovarium. Fimbriae berfungsi "menangkap" ovum yang keluar saat ovulasi dari permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam tuba.
Mesosalping
Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus).
Ovarium
Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula.
Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum tuba Falopii melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae "menangkap" ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi.
Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium. Vaskularisasi dari cabang aorta abdominalis inferior terhadap arteri renalis.
CATATAN :
Letak / hubungan anatomik antara organ2 reproduksi (uterus, adneksa, dsb) dengan organ2 sekitarnya di dalam rongga panggul (rektum, vesika urinaria, uretra, ureter, peritoneum dsb), vaskularisasi dan persarafannya, silakan baca sendiri.
ORGAN REPRODUKSI / ORGAN SEKSUAL EKSTRAGONADAL
Payudara
Seluruh susunan kelenjar payudara berada di bawah kulit di daerah pektoral. Terdiri dari massa payudara yang sebagian besar mengandung jaringan lemak, berlobus-lobus (20-40 lobus), tiap lobus terdiri dari 10-100 alveoli, yang di bawah pengaruh hormon prolaktin memproduksi air susu. Dari lobus-lobus, air susu dialirkan melalui duktus yang bermuara di daerah papila / puting. Fungsi utama payudara adalah laktasi, dipengaruhi hormon prolaktin dan oksitosin pascapersalinan.
Kulit daerah payudara sensitif terhadap rangsang, termasuk sebagai sexually responsive organ.
Kulit
Di berbagai area tertentu tubuh, kulit memiliki sensitifitas yang lebih tinggi dan responsif secara seksual, misalnya kulit di daerah bokong dan lipat paha dalam.
Protein di kulit mengandung pheromone (sejenis metabolit steroid dari keratinosit epidermal kulit) yang berfungsi sebagai ‘parfum’ daya tarik seksual (androstenol dan androstenon dibuat di kulit, kelenjar keringat aksila dan kelenjar liur). Pheromone ditemukan juga di dalam urine, plasma, keringat dan liur.
POROS HORMONAL SISTEM REPRODUKSI
Badan pineal
Suatu kelenjar kecil, panjang sekitar 6-8 mm, merupakan suatu penonjolan dari bagian posterior ventrikel III di garis tengah. Terletak di tengah antara 2 hemisfer otak, di depan serebelum pada daerah posterodorsal diensefalon. Memiliki hubungan dengan hipotalamus melalui suatu batang penghubung yang pendek berisi serabut-serabut saraf.
Menurut kepercayaan kuno, dipercaya sebagai "tempat roh".
Hormon melatonin : mengatur sirkuit foto-neuro-endokrin reproduksi. Tampaknya melatonin menghambat produksi GnRH dari hipotalamus, sehingga menghambat juga sekresi gonadotropin dari hipofisis dan memicu aktifasi pertumbuhan dan sekresi hormon dari gonad. Diduga mekanisme ini yang menentukan pemicu / onset mulainya fase pubertas.
Hipotalamus
Kumpulan nukleus pada daerah di dasar otak, di atas hipofisis, di bawah talamus.
Tiap inti merupakan satu berkas badan saraf yang berlanjut ke hipofisis sebgai hipofisis posterior (neurohipofisis).
Menghasilkan hormon-hormon pelepas : GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone), TRH (Thyrotropin Releasing Hormone), CRH (Corticotropin Releasing Hormone) , GHRH (Growth Hormone Releasing Hormone), PRF (Prolactin Releasing Factor). Menghasilkan juga hormon-hormon penghambat : PIF (Prolactin Inhibiting Factor).
Pituitari / hipofisis
Terletak di dalam sella turcica tulang sphenoid.
Menghasilkan hormon-hormon gonadotropin yang bekerja pada kelenjar reproduksi, yaitu perangsang pertumbuhan dan pematangan folikel (FSH - Follicle Stimulating Hormone) dan hormon lutein (LH - luteinizing hormone).
Selain hormon-hormon gonadotropin, hipofisis menghasilkan juga hormon-hormon metabolisme, pertumbuhan, dan lain-lain. (detail2, cari / baca sendiri yaaa…)
Ovarium
Berfungsi gametogenesis / oogenesis, dalam pematangan dan pengeluaran sel telur (ovum).
Selain itu juga berfungsi steroidogenesis, menghasilkan estrogen (dari teka interna folikel) dan progesteron (dari korpus luteum), atas kendali dari hormon-hormon gonadotropin.
Endometrium
Lapisan dalam dinding kavum uteri, berfungsi sebagai bakal tempat implantasi hasil konsepsi.
Selama siklus haid, jaringan endometrium berproliferasi, menebal dan mengadakan sekresi, kemudian jika tidak ada pembuahan / implantasi, endometrium rontok kembali dan keluar berupa darah / jaringan haid.
Jika ada pembuahan / implantasi, endometrium dipertahankan sebagai tempat konsepsi.
Fisiologi endometrium juga dipengaruhi oleh siklus hormon-hormon ovarium.
(gambar)
Histological appearance of endometrial tissues during the menstrual cycle.
A. Normal proliferative (postmenstrual) endometrium, showing small, tube-like pattern of glands.
B. Early secretory (postovulatory) endometrium, with prominent subnuclear vacuoles, alignment of nuclei, and active secretions by the endometrial glands.
C. Late secretory (premenstrual) endometrium, with predecidual stromal changes.
D. Menstrual endometrium, with disintegration of stroma / glands structures and stromal hemorrhage.
HORMON-HORMON REPRODUKSI
GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormone)
Diproduksi di hipotalamus, kemudian dilepaskan, berfungsi menstimulasi hipofisis anterior untuk memproduksi dan melepaskan hormon-hormon gonadotropin (FSH / LH ).
FSH (Follicle Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel basal hipofisis anterior, sebagai respons terhadap GnRH. Berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-sel granulosa di ovarium wanita (pada pria : memicu pematangan sperma di testis).
Pelepasannya periodik / pulsatif, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 3 jam), sering tidak ditemukan dalam darah. Sekresinya dihambat oleh enzim inhibin dari sel-sel granulosa ovarium, melalui mekanisme feedback negatif.
LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH berfungsi memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge). Selama fase luteal siklus, LH meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum pascaovulasi dalam menghasilkan progesteron.
Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah bervariasi setiap fase siklus, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1 jam). Kerja sangat cepat dan singkat.
(Pada pria : LH memicu sintesis testosteron di sel-sel Leydig testis).
Estrogen
Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di ovarium secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal melalui konversi hormon androgen. Pada pria, diproduksi juga sebagian di testis.
Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta.
Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada berbagai organ reproduksi wanita.
Pada uterus : menyebabkan proliferasi endometrium.
Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir serviks.
Pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina.
Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara.
Juga mengatur distribusi lemak tubuh.
Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga memicu pertumbuhan / regenerasi tulang. Pada wanita pascamenopause, untuk pencegahan tulang keropos / osteoporosis, dapat diberikan terapi hormon estrogen (sintetik) pengganti.
Progesteron
Progesteron (alami) diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium, sebagian diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga diproduksi di plasenta.
Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik (fase sekresi) pada endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan yang optimal jika terjadi implantasi.
HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml).
Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik.
Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).
LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin
Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu / meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum.
Pada kehamilan, prolaktin juga diproduksi oleh plasenta (HPL / Human Placental Lactogen).
Fungsi laktogenik / laktotropik prolaktin tampak terutama pada masa laktasi / pascapersalinan.
Prolaktin juga memiliki efek inhibisi terhadap GnRH hipotalamus, sehingga jika kadarnya berlebihan (hiperprolaktinemia) dapat terjadi gangguan pematangan follikel, gangguan ovulasi dan gangguan haid berupa amenorhea.
Selanjutnya :
Fisiologi siklus menstruasi - kehamilan - persalinan - menyusui - ada kuliahnya sendiri.
Kuliah sebelumnya
Problem Oriented Medical Record
Kuliah berikutnya
Gametogenesis, Fertilisasi dan Implantasi
Menu / Daftar Isi CAKUL
ADA KOREKSI / TAMBAHAN !?!? E-MAIL ABUD !!!!
Homepage Abud
Anthonius Budi Marjono, FKUI 1992 (npm 0192000012), drPLD 1999
Disusun dengan sumbangan catatan cukup banyak juga dari teman2 lain.
Segala kekurangan / kesalahan yang mungkin ada, berasal HANYA dari kelalaian penyusun.
Mohon koreksi / tambahan juga dari teman2/dokter2/guru2/pembaca yang baik, terimakasih.
(musik latar : "Island of Life" - Kitaro)
Unit 10.
CARA ORGANISMA MENYELARASKAN
FUNGSI SISTEM ORGAN
II. SISTEM HORMON
Rujukan am:
Hormon Haiwan: Bab 41; Hormon Tumbuhan: Bab 35 Campbell.
Hormon Haiwan: Bab 35; Hormon Tumbuhan: Bab 29 Audesirk & Audesirk.
I. PENDAHULUAN: SISTEM HORMON HAIWAN
Sistem saraf dan hormon merupakan mekanisme komunikasi intersel yang menyelaraskan aktiviti
pelbagai sistem organ di dalam haiwan. Matlamat asas penyelarasan ini ialah supaya kandungan
bahan kimia dan keadaan fizikal di persekitaran dalam dapat dikawalatur supaya sentiasa sesuai
dengan keperluan sel, dan supaya haiwan dapat menyesuaikan diri dengan persekitaran luarnya.
Keperluan:
- Kandungan bahan kimia dan keadaan fizikal yang sesuai di persekitaran dalam.
- Menyesuaikan diri dengan ancaman persekitaran luar (bahan makanan dan perubahan
keadaan fizikal).
- Membesar.
- Mengawan dan membiak.
Masalah 1: Kandungan bahan kimia dan keadaan fizikal di persekitaran dalam selalu tergugat disebabkan
perubahan di persekitaran luar dan aktiviti organisma itu sendiri.
Strategi penyelesaian: Perubahan parameter di persekitaran dalam dikesan oleh reseptor dan maklumat ini
dibawa ke kelenjar endokrin yang merembeskan hormon. Hormon tertentu mempengaruhi tisu
sasaran untuk mengubah aktivitinya supaya parameter persekitaran dalam pulih sesuai.
Contoh: Insulin dan glukagon mengawal aras glukosa darah.
PTH mengawal aras Ca++ darah. ) mekanisme?
Aldosteron mengawal aras Na+dan K+ darah. )
Masalah 2: Proses pertumbuhan melibatkan laluan metabolisme yang perlu dipertingkatkan.
Strategi penyelesaian: Hormon tertentu menyelaraskan laluan metabolisme supaya haiwan
dapat membesar.
Contoh: Hormon pertumbuhan dan tiroksina mempengaruhi kadar metabolisme yang memberi
kesan ke atas pertumbuhan.
Masalah 3: Persekitaran luar yang mencabar sentiasa menggugat kemandirian organisma.
Oleh itu, organisma perlu strategi untuk bertindak mengatasi masalah ini.
Strategi penyelesaian: Hormon tertentu menyelaraskan kadar metabolisme supaya sesuai
dengan suasana tertentu.
Contoh 1: Hormon adrenalina yang dihasilkan semasa keadaan kecemasan mempengaruhi
tindakan 'lawan atau lari'.
Contoh 2: Tiroksina mengawal suhu badan secara mempengaruhi kadar metabolisme.
Masalah 4: Peluang mengawan dan seterusnya proses membiak perlu baik untuk menjamin kemandirian
dan kesinambungan spesies.
Strategi penyelesaian: Hormon tertentu mempengaruhi kesegakan haiwan supaya kelihatan
menarik untuk meninggikan peluang mengawan.
Contoh: Progesteron (betina) dan testosteron (jantan) mempengaruhi kesegakan untuk menarik perhatian.
Masalah 5: Masa matang, masa menghasilkan sperma dan ovum, masa untuk melahirkan
anak, masa untuk menghasilkan susu (mamalia) mesti ditentukan supaya proses pembiakan
dapat berlaku dengan terselaras.
Strategi penyelesaian: Hormon tertentu mengawal proses penghasilan ovum dan sperma (gametogenesis),
keinginan seks, tempoh kehamilan dsb supaya kadar pembiakan ditingkatkan.
Contoh: Hormon pembiakan (progesteron, testosteron, FSH dan LH), oksitosin dan prolaktin
terlibat dalam proses-proses pembiakan. Mekanisme tindakan?
Rumusan: Aktiviti am yang dikawal oleh hormon ialah:
1. Aktiviti pembiakan: pengawalan gametogenesis, pertumbuhan serta penjagaan salur
seks dan ciri sekunder seks (kesegakan), pengawalan keinginan seks dsb.
2. Aktiviti pertumbuhan, kematangan dan regenerasi.
3. Metabolisme dan homeostasis: pengawalan metabolisme perantaraan, pengawalan
faktor di persekitaran dalam seperti suhu, kandungan air, imbangan ion, aras
nutrien dsb.
4. Penyesuaian terhadap faktor luar.
http://www.fsas.upm.edu.my/~zolkeep/Unit10/10i.htm
21 Januari 2003
www
www.bkkbn.go.id
Lembar Balik: Kesehatan Reproduksi Remaja
kata pengantar
bab I Masa Tumbuh Kembang Remaja
bab II Hubungan Seksual, Kehamilan, dan Cara Pencegahannya, Kehamilan tak Diinginkan dan Aborsi
bab III Bahaya Penyakit Menular
bab IV Kekerasan Terhadap Perempuan
BAB - 1
MASA TUMBUH KEMBANG REMAJA (MASA PUBER)
atas^
Perubahan Fisik
a. Tampak luar
Pria:
Otot menguat
Tumbuh Jakun
Tumbuh bulu-bulu di ketiak, sekitar muka, sekitar kemaluan
Ketiak berminyak
Suara menjadi besar Wanita:
Tumbuh payudara
Putting meonjol keluar
Bentuk tumbuh berlekuk
Tumbuh bulu-bulu di ketiak dan kemaluan
Kulit berminyak
b. Tampak dalam
Pria:
Mimpi basah Wanita:
Menstruasi
Perubahan Emosi/Phikologis
Pria:
Timbul perhatian pada lawan jenis
Ingin diakui kedewasaannya Wanita:
Menjadi lebih sensitive
Ingin diperhatikan
Timbul perhatian pada lawan jenis
Suka bercermin didepan kaca
HAL INI NORMAL
atas^
atas^
I.1. Perubahan Fisik
Selain yang terlihat di luar, perubahan juga terjadi di dalam tubuh dan tidak tampak dari luar. Otak akan mengeluarkan zatzat kimia yang disebut hormon.
Hormon ini akan mempengaruhi perubahan fisik dan emosi seseorang pada masa pubertas, terutama:
• ESTROGEN dan PROGESTERON pada remaja perempuan, diproduksi indung telur
• TESTOSTERON pada remaja laki-laki, diproduksi oleh testis Hormon-hormon yang mempengaruhi perubahan alat-alat reproduksi dari anak menjadi remaja:
1. Pada remaja perempuan: rahim, saluran telur, indung telur, rongga panggul dan vagina tumbuh seakan bersiap untuk melakukan fungsi dan proses reproduksi yang ditandai dengan adanya siklus Menstruasi.
2. Pada remaja laki-laki: prostat dan seminal, uretra (saluran kencing), testis (buah zakar), dan penis juga tumbuh membesar dan mulai mengeluarkan cairan yang gunanya sebagai tempat berkembangnya sperma serta diproduksinya sperma yang ditandai dengan Mimpi Basah .
atas^
Siklus Haid pada remaja perempuan
• Satu kali per bulan, indung telur melepas satu sel telur ke saluran indung telur, lalu bergerak menuju rahim.
• Siklus biasanya terjadi 28 hari sekali (dengan kisaran 21 - 35 hari). Catatlah tanggal hari pertama haid!.
Masa subur adalah 14 hari sebelum haid berikutnya.
• Bila sel telur dalam perjalanannya menuju dinding rahim (masa subur) tidak bertemu dengan sel sperma (artinya, tidak terjadi hubungan seksual pada masa subur), maka sel telur beserta lapisan dalam dinding rahim tempatnya bersarang luruh dan keluar melalui lubang vagina sebagai darah haid/menstruasi.
• Setelah haid selesai (5 - 7 hari), indung telur mulai bersiap untuk melepas sel telur berikutnya, di bawah pengaruh hormon estrogen
• Demikian seterusnya setiap bulan, sehingga siklus haid dianggap siklus bulanan, dan haid dikatakan "datang bulan"
• Rasa nyeri (kram) perut yang menyertai bisa ringan, tetapi bila sangat nyeri, dianjurkan untuk diperiksakan ke dokter.
"Mimpi basah" pada remaja laki-laki
• Buah Pelir/Zakar yang terletak dalam kantong pelir/zakar lakilaki menghasilkan sperma.
• Sperma berenang melalui saluran sperma (vas deferens) yang mengeluarkan cairan khusus, dan campuran sperma
atas^
• Hormon yang mempengaruhi produksi air mani adalah testoteron, yang dihasilkan testis
• Pada masa pubertas, produksi ini bisa sangat cepat sehingga dalam 2 hari saja sudah terkumpul air mani yang kadang-kadang keluar secara spontan pada saat tidur atau bangun tidur. Ini disebut dengan Mimpi Basah
Masturbasi pada remaja laki-laki
Sesaat sebelum keluarnya air mani (EJAKULASI), penis menegang atau EREKSI. Pengalaman rangsangan seksual ini seringkali ingin diulang oleh remaja laki-laki. Bila dilakukan rangsangan pada penis dengan gerakan tangan sendiri sehingga timbul ereksi yang disusul dengan ejakulasi, hal ini disebut MASTURBASI, atau populer dengan sebutan onani.
Naluri atau dorongan seksual ini muncul bersamaan dengan perubahan EMOSI pada remaja, seperti: rasa ingin dihargai, ingin diperlakukan istimewa, dan ingin tahu tentang seksualitas karena mulai timbulnya dorongan seksual.
Dorongan seksual dapat muncul berupa keinginan untuk berdekatan (sedekat mungkin) secara fisik dengan seseorang. Munculnya dorongan ini sulit untuk dijelaskan, dan biasanya yang bersangkutan juga tidak tertarik untuk memikirkan mengapa timbul dorongan tersebut. Yang jelas, seorang remaja menjadi sangat tertarik pada orang lain, dan timbul dorongan yang ingin berdekatan dengan orang tersebut.
atas^
1.2. Perubahan Emosi
Perubahan emosi pada masa remaja mem-pengaruhi gairah seksualitas yang muncul dalam berbagai bentuk. Misalnya :
Perubahan Psikologi
• Kebutuhan yang tidak diperhatikan
• Emosi mudah berubah (antara sedih, marah, senang, takut)
• Kebutuhan mencari jati diri "Identitas"
• Rasa ingin tahu dan ingin mencoba besar
• Lebih percaya dan mudah terpengaruhi oleh teman sebaya
• Merasa mampu bertanggung jawab atas segala hal
Kesemuanya ini bisa menimbulkan konflik diri, di satu sisi seorang remaja menikmati perubahan yang terjadi pada tubuhnya, namun disisi lain ia merasa takut dan ragu apakah yang dialaminya itu juga dialami oleh orang lain.
Remaja biasanya bertanya-tanya:
• "ini normal atau tidak…..?"
• "apakah orang lain merasakan hal yang sama…?"
Apalagi bila dorongan tersebut timbul berbeda dengan teman sebaya yang lain. Contoh: dorongan seksual timbul melihat teman kelamin sejenis, atau seseorang yang usianya berbeda jauh.
PESAN !!!!!
Perubahan emosi yang dialami di masa remaja merupakan hal yang wajar sebagai bagian dari Perubahan Sistem Reproduksi seseorang dari kanak-kanak ke masa dewasa
atas^
I.3. Apa Bedanya: Seks, Seksualitas, Kesehatan Seksual?
Seks adalah perbedaan badani (biologis) perempuan dan laki-laki, sering disebut dengan jenis kelamin.
Seksualitas mencakup pengalaman dan ekspresi seksual yang dipengaruhi oleh jender, identitas seksual, identitas jender, orientasi seksual, "eroticism", sikap dan nilai, perilaku dan praktek, emosi terkait dan proses reproduksi. Tidak seluruhnya sekaligus dialami oleh seorang remaja. Pada dasarnya seksualitas adalah hasil penjumlahan dari factor biologis, psikologis, sosial ekonomi, budaya, etik dan agama .
Ada baiknya remaja mengenal definisi-definisi WHO ini.
1. Jender adalah perbedaan status dan peran antara perempuan dan laki-laki yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan nilai budaya berlaku.
2. Identitas jender adalah konsep diri, di mana seseorang mengidentifikasi diri sebagai laki-laki, perempuan, atau gabungan keduanya, yang terbentuk sejalan dengan waktu, dalam menjalankan peran sosialnya
3. Orientasi seksual adalah kombinasi dari perilaku seksual,khayalan atau fantasi, dan emosi yang terkait.
4. Emosi terkait adalah kemampuan seseorang untuk membina ikatan emosi dengan orang lain, yang bentuknya bisa berbeda pada tingkat individu dan masyarakat;
atas^
5. Identitas seksual adalah identitas diri tentang kelaki-lakian, keperempuanan, kejantanan, kelembutan, atau kombinasi keduanya dan orientasi seksual seseorang. Remaja yang heteroseksual akan tertarik pada lawan jenis; sedang yang homoseksual akan tertarik pada sesama jenis - sesama laki-laki (gay) - sesama perempuan (lesbian). Individu yang bias tertarik pada lawan maupun sesama jenis disebut biseksual (bi = dua). sampai dengan meraba bagian tubuh yang peka atau sensitif, menggesekan alat kelamin (petting), dan berhubungan kelamin. Ungkapan tertentu berpeluang besar untuk memungkinkan masuknya sperma ke dalam vagina.
6. Praktek seksual adalah pola perilaku seksual yang diperlihatkan seseorang atau sekelompok orang (komunitas).
7. Seks aman adalah praktik dan perilaku seksual yang bias memperkecil risiko tertular penyakit menular seksual (PMS), terutama HIV/AIDS. Untuk remaja diharapkan tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah
8. Perilaku seksual bertanggung jawab bisa dinilai pada tingkat individu, hubungan antar individu, dan masyarakat. Yang terpenting bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan terhadap pasangannya.
9. Kesehatan seksual adalah kemampuan seseorang mencapai kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang terkait dengan seksualitas. Hal ini tercermin dari ekspresi yang bebas namun bertanggung jawab dalam kehidupan pribadi dan sosialnya. Bukan hanya tidak adanya kecacatan, penyakit atau gangguan lainnya. Kondisi ini hanya bisa dicapai bila hak seksual individu perempuan dan laki-laki diakui dan dihormati.
atas^
Seks Aman :
A
Abstiance/tidak melakukan hubungan seksual sebelum/diluar nikah bagi remaja
B Be Faithful/Saling setia terhadap pasangannya (bila sudah menikah)
C Condom/menggunakan kondom jika pasangan kita mengidap HIV/AIDS atau jika kita tidak yakin terhadap pasangan kita
D Don’t Use Drugs/tidak menggunakan narkoba baik jarum suntik maupun jenis narkoba lain karena dapat menimbulkan dorongan seksual.
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
0 Komentar untuk "Zat Pengacau Hormon"
Informasi Pilihan Identitas:
Google/Blogger : Khusus yang punya Account Blogger.
Lainnya : Jika tidak punya account blogger namun punya alamat Blog atau Website.
Anonim : Jika tidak ingin mempublikasikan profile anda (tidak disarankan).